Kompas TV nasional humaniora

Jokowi Tegaskan Dukungan ke Palestina Tidak akan Surut, Puji Menlu Retno Paling Garang di DK PBB

Kompas.tv - 7 November 2023, 11:28 WIB
jokowi-tegaskan-dukungan-ke-palestina-tidak-akan-surut-puji-menlu-retno-paling-garang-di-dk-pbb
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan dalam Rakernas LDII 2023 di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dukungan pemerintah Indonesia terhadap Palestina tidak akan surut.

Hal itu disampaikannya saat membawakan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan sejumlah hal yang menjadi tantangan untuk Indonesia ke depannya, termasuk kondisi ekonomi global serta perang Rusia-Ukraina maupun yang terjadi di Gaza.

Selain itu, tantangan lain adalah perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya, termasuk kekeringan.

“Perang di Ukraina belum rampung, ditambah lagi sekarang dengan perang di Gaza.”

“Kelihatannya, dulu saya berpikir, kita semua mungkin berpikir sama, Ukraina jauh sekali dari Indonesia, apa dampaknya? Nggak akanlah berdampak kepada kita,” kata Jokowi.


Baca Juga: [FULL] Jokowi Singgung Kepemimpinan Nasional Kuat, di Pidato Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia

Ternyata, lanjut dia, dampaknya nyata dan ada, karena Indonesia mengimpor gandum sebanyak 11 juta ton per tahun, dan 30 persen impor gandum berasal dari Ukraina dan Rusia.

“Bukan hanya di situ saja. Yang kedua, ternyata bahan baku pupuk kita itu berasal dari Rusia, Ukraina, dan Belarusia. Sehingga apa? Harga pupuk naik, sekali lagi, impor kita sudah besar, gandum 11 juta ton,” tambahnya.

“Perang di Gaza, hati-hati, ini juga jauh, tapi tetap dukungan kita terhadap Palestina tidak akan surut,” tegas Jokowi.

Ia kemudian menceritakan bagaimana Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L Marsudi, yang menurutnya garang saat membahas soal Palestina di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Coba bapak ibu lihat, Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi waktu di Dewan Keamanan PBB, paling lantang, paling keras, dan paling menentang.”

“Saya juga heran Bu Menlu kita ini, orangnya halus, tapi kok di Dewan Keamanan (PBB) jadi galak banget,” lanjut Jokowi.

Dengan adanya tantangan-tantangan tersebut, lanjut Jokowi, ke depannya Indonesia membutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat.

Baca Juga: Sebut 2030 Ada 68 Persen Penduduk Indonesia Berusia Muda, Jokowi: Cuma Sekali dalam Peradaban Bangsa

“Sekali lagi, dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat. Kepemimpinan nasional yang mempersatukan, kepemimpinan nasional yang mau merangkul semuanya untuk kekompakan, kesolidan, untuk persatuan negara ini.”

Hal itu, kata dia, demi mencapai sebuah cita-cita besar Indonesia Emas tahun 2045.

 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x