Kompas TV nasional peristiwa

Kronologi Pengawal Ketua KPK Intimidasi Wartawan, Polisi Pakaian Preman Minta Hapus Foto Firli

Kompas.tv - 10 November 2023, 16:29 WIB
kronologi-pengawal-ketua-kpk-intimidasi-wartawan-polisi-pakaian-preman-minta-hapus-foto-firli
Pertemuan Ketua KPK bersama JMSI Aceh di Sekber Wartawan, di Banda Aceh, Kamis malam (9/11/2023). (Sumber: Antara)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

“Lalu saya jawab 'santai bos, saya lagi kerja, saya wartawan', sambil saya berjalan duduk menjauh dari meja pertemuan Firli dengan JMSI.”

Baca Juga: Firli Bahuri Dilaporkan ke Dewas KPK karena Tak Patuh LHKPN soal Sewa Rumah Rp650 Juta Per Tahun

Kemudian, Umar menolak untuk menghapus foto Firli. Pengawal tersebut, kata Umar, bilang bahwa dirinya seorang polisi dan berhak meminta penghapusan foto tersebut.

Selanjutnya, karena ada paksaan untuk membuka galeri di handphone, Umar  langsung menghidupkan rekaman audio, dan menanyakan foto apa yang harus dihapus.

"Polisi (pengawal Firli) itu tahu saya  merekam audio, dia juga meminta menghapus rekaman tersebut lalu saya melawan," ujarnya.


Karena merasa diintimidasi, rekaman audio itu dikirimkan Umar ke group Kompas.com. Tujuannya, jika terjadi sesuatu dengan dirinya, maka itu menjadi salah satu barang bukti kemudian hari.

"Karena ada insiden itu kemudian saya langsung kabari ke beberapa wartawan tv yang tergabung dalam IJTI agar mereka segera ke lokasi untuk sama-sama meliput Firli," kata Umar.

Selain Umar, wartawan Puja TV Nurmala juga mengalami hal serupa. Nurmala juga diminta agar foto pertemuan Firli juga dihapus oleh pengawal tadi.

Baca Juga: Alex Tirta: Rumah Kertanegara Firli yang Bayar, tapi Melalui Saya

Nurmala menyatakan bahwa dirinya sempat mengambil foto dan video ketika Umar berbicara dengan pengawal Firli, dan kemudian itu juga diminta hapus.

Nurmala kemudian didatangi oleh pengawal Firli dan memaksa melihat gambar dalam galeri handphone jurnalis itu. Bahkan, hingga ke spamnya.

"Sudah aku hapus, dan tersimpan dalam spam. Lalu, itu juga disuruh hapus, padahal handphone itu privasi saya," kata Nurmala.

Dalam kesempatan ini, Direktur Puja TV Jamaluddin menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Menurutnya, seharusnya semua pihak harus menghormati profesi dan tugas jurnalistik.

"Saya harap pihak dari organisasi kewartawanan bisa mengadvokasi masalah ini di lapangan," kata Jamaluddin.

Baca Juga: Terungkap, Alex Tirta Sewakan Safe House untuk Ketua KPK Firli Bahuri Sejak 2020

 

 



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x