Kompas TV nasional politik

Politikus Nasdem Minta Kapolri Usut Tuntas Dugaan Intimidasi yang Dialami Ketua BEM UI

Kompas.tv - 15 November 2023, 09:05 WIB
politikus-nasdem-minta-kapolri-usut-tuntas-dugaan-intimidasi-yang-dialami-ketua-bem-ui
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Nasdem Taufik Basari saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019). (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menelusuri dugaan intimidasi yang dialami Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang. 

Politikus Partai Nasdem itu mengimbau kepada Jenderal Sigit untuk menginstruksikan anak buahnya agar mencari tahu kebenaran informasi perisitiwa dugaan intimidasi tersebut. 
 
Melki dan keluarganya diduga mendapatkan intimidasi dari aparat setelah mengkritisi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capes-cawapres. 

Baca Juga: Kapolda Kalbar Bantah Anak Buahnya Intimidasi Ketua BEM UI, Janji Lindungi saat Pulang Kampung

Sebab, putusan itu memberikan karpet merah bagi Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Apa yang sedang dialami oleh BEM UI, termasuk ketuanya adalah lonceng bagi demokrasi yang sedang berjalan saat ini. Ketika langkah kritis yang dilakukan berbuah adanya intimidasi, hal itu semakin menunjukan bahwa demokrasi kita sedang terancam," kata Taufik dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).

Menurut dia, kalau tindakan intimidasi seperti itu dibiarkan, akan semakin membuat masyarakat tidak lagi punya harapan terhadap proses demokrasi di Indonesia.

Oleh sebab itu, informasi yang disampaikan oleh Melki itu harus ditindaklanjuti secara serius oleh pihak kepolisian dengan mengusut tuntas siapa yang melakukan dugaan intimidasi dan mengungkapkannya kepada publik.

"Ini penting untuk menunjukan bahwa aparat penegak hukum tidak membiarkan itu terjadi," katanya.

Ia mengingatkan kepada aparat kepolisian untuk tidak bertindak represif seperti gaya orde baru yang gemar membungkang suara-suara kritis.

"Kita harus membuka seluas-luasnya ruang bagi semua pihak yang ingin menyampaikan pendapat kepada publik," katanya. 
 
Taufik berharap apa yang disampaikan oleh Melki juga membuka kesempataan bagi pihak lain atau mahasiswa yang mengalami peristiwa serupa untuk berani berbicara. 

"Karena itu, harus bangkit melawan jika ada intimidasi," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pipit Rismanto membantah anak buahnya mengintimidasi Ketua BEM UI Melki Sedek Huang.

Sebaliknya, Pipit Rismanto mengaku siap untuk memberikan perlindungan kepada Melki Sedek Huang selama kembali ke kampung halamannya di Pontianak.

"Dalam kesempatan ini, dengan tegas saya membantah adanya intimidasi yang dilakukan oleh anggota kepolisian terhadap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang," kata Pipit di Pontianak, Jumat (10/11/2023).


 

Terkait hal tersebut, Kapolda Kalbar menegaskan bahwa tidak ada anggota kepolisian yang terlibat dalam peristiwa intimidasi tersebut.

Baca Juga: Ketua BEM UI Diintimidasi Usai Kritik Putusan MK, Bentuk Pembungkaman?

Dalam klarifikasinya, Pipit Rismanto mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk menerima laporan dari masyarakat yang merasa terintimidasi oleh oknum kepolisian.

"Kita dari Polda Kalbar sudah memonitor terkait hak tersebut, kita terbuka apabila ada hal-hal yang masyarakat tidak nyaman atau intimidasi oleh oknum tertentu, silakan melaporkan secara resmi ke Polda Kalbar," ujarnya.
 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x