Kompas TV nasional peristiwa

Kadispenau Ungkap Prosedur yang Selamatkan 2 Pesawat Super Tucano dari Kecelakaan di Pasuruan

Kompas.tv - 17 November 2023, 19:32 WIB
kadispenau-ungkap-prosedur-yang-selamatkan-2-pesawat-super-tucano-dari-kecelakaan-di-pasuruan
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati ketika menyampaikan keterangan pers di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (17/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua dari empat pesawat Super Tucano selamat dari kecelakaan pada Kamis (16/11/2023) di Malang, Jawa Timur karena ada prosedur "Blind".

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati ketika menyampaikan keterangan pers di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Ia menjelaskan, para penerbang sempat mengatakan "blind" saat empat pesawat memasuki awan yang pekat.

Awalnya, kata Kadispenau, saat satu per satu pesawat naik ke angkasa, awan-awan disekitarnya tipis, namun tiba-tiba awan-awan itu menebal, sehingga menyebabkan jarak pandang para penerbang terganggu, bahkan tidak bisa melihat apa-apa atau "blind".

"Mereka terbang formasi, take off satu per satu, setelah naik ke atas mereka bergabung menjadi satu kesatuan pesawat yang formasi, formasi itu dekat sekali," kata Kadispenau Agung Sasongkojati.

"Pada saat mereka climbing, mereka masuk ke awan, in-out-in-out, artinya awannya itu tipis-tipis saja, namun awan itu tiba-tiba menebal dengan pekat, sehingga pesawat yang dekat saja, mungkin jaraknya 30 meter itu tidak kelihatan," imbuhnya, dipantau dari program Breaking News KompasTV. 

Baca Juga: Tim Investigasi TNI AU Masih Cari Black Box Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan

Sesuai prosedur, jelas Kadispenau, saat awan sangat tebal hingga mengganggu pandangan, para penerbang mengatakan "blind" atau dalam Bahasa Indonesia buta

"Itu adalah prosedur. Prosedur ini lah yang menyelamatkan dua pesawat," terangnya.

"Pada saat dikatakan blind, maka sesuai prosedur, pesawat-pesawat saling menjauhkan diri," sambungnya.

Ketika empat pesawat saling menjauhkan diri, ia mengatakan, terdengar suara mesin Emergency Locator Transmitter (ELT) atau alat pemancar sinyal darurat.

"Berarti ada sesuatu yang terjadi pada satu pesawat, sejurus kemudian, saya tidak tahu berapa lama, baru terdengar lagi suara ELT yang kedua," tuturnya.

"Tapi dua pesawat selamat karena melaksanakan prosedur melepaskan diri dari formasi, setelah memasuki awan yang tebal itu," ujarnya.

Baca Juga: Tim TNI-Polri Cari Kotak Hitam 2 Pesawat TNI AU di Lokasi Jatuh yang Berbeda

Musibah kecelakaan dua pesawat Super Taco itu, menurut Kadispenau Agung Sasongkojati, terekam di dalam flight data recorder (FDR).




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x