Ibas Sebut Hanya Prabowo dan Gibran yang Bisa Menampung Aspirasi Kaum Milenial dan Gen Z

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyebut, hanya capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,  yang bisa menampung aspirasi kaum milenial dan gen z.

Menurut dia, indikator itu dapat terlihat dari cawapresnya yang merupakan kaum milenial, yakni Gibran yang usianya masih 36 tahun dan termasuk ke dalam kategori kaum milenial. 

"Partai Demokrat mendukung Bapak Prabowo dan Mas Gibran. Pak Prabowo (adalah) orang yang sangat berpengalaman dan sangat kuat dalam memimpin negeri ini, dan Mas Gibran adalah inspirasi millennial dan gen Z yang insyaallah dapat menampung aspirasi kawula muda yang ada di Tanah Air," kata Ibas dalam keterangannya, Senin (11/12/2023). 

Baca Juga: Terima Aspirasi dari Keuskupan Ende, Ganjar Bahas Kemiskinan Hingga Angka Kriminalitas

Anggota Komisi VI DPR RI ini menyebut generasi muda harus bisa menjadi contoh dan inspirasi dalam meraih mimpi di masa kini dan depan. 

Ibas berharap agar para anak muda dapat menyeimbangkan nilai-nilai dalam kehidupan, baik dalam membahagiakan diri sendiri, menemukan jati diri, berbakti pada orang tua, serta terus beribadah.

“Yang muda yang berbakti kepada orang tua, yang muda yang berkreasi dalam kehidupan seni dan budaya, yang muda juga terus menjadi contoh sebagai inspirasi, meraih mimpi-mimpi yang positif untuk masa kini dan masa depan kita semuanya,” kata Ibas. 

Selain itu, kata dia, generasi millennial dan gen Z harus bisa terus menjaga sikap dan tutur kata, termasuk menghindari penyebaran hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian.

“Saya ingin generasi zilenial ini menjadi generasi yang terus meningkatkan kreasinya, tidak sering mengeluh apalagi melakukan cara-cara komunikasi yang keluar dari kepatutan demokrasi beretika."

Baca Juga: Ibas Minta Seluruh Elemen Bangsa untuk Jaga Persatuan dan Kesatuan

"Kita bisa berkata jujur, berkata baik, berkata positif, maka kita mesti hindari bicara terkait dengan hoaks, ‘negativity,’ atau sesuatu yang buruk,” kata Ibas.