Kompas TV nasional rumah pemilu

Saling Sindir Anies dan Prabowo, Mardani: Pemimpin Harus Jaga Etika karena Hukum Terus Diakalin

Kompas.tv - 17 Desember 2023, 21:35 WIB
saling-sindir-anies-dan-prabowo-mardani-pemimpin-harus-jaga-etika-karena-hukum-terus-diakalin
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) berpegangan tangan usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

Wihadi pun mempertanyakan apa yang masih dipermasalahkan pihak Anies Baswedan mengenai putusan MK. Ia juga menyebut putusan MKMK yang menyanksi Anwar Usman dan hakim konstitusi lain hanya berdasarkan “dugaan.”

"Yang disampaikan oleh Anies mengenai masalah etika, itu problemnya yang mana? Karena kalau kita melihat keputusan MK itu tidak ada mengatakan ada etika,” kata Wihadi.

“Dan keputusan MKMK itu tidak ada bukti-buktinya. Saya kira ini sesuatu hal yang memang sangat lucu, sehingga kalau kita lihat yang dimaksud (pelanggaran) etika itu etika yang di mananya?" ujarnya.

Mardani kemudian menanggapi bahwa inti dari pernyataan Anies adalah pentingnya pemimpin untuk menjaga etika. Ia menyebut capres nomor urut 1 itu mengajak kandidat lain untuk menegakkan etika.

"Karena di negeri ini, Pak Wihadi sangat paham nanti, kalau ada masalah, kita buat hukum, nah hukumnya terus diakalin,” kata Mardani.

“Padahal akarnya itu etika. Makanya garis bawah etika Mas Anies itu negara akan bebas, akan bersih, akan kuat kalau etika pemimpinnya terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyebut pihak Anies dan Prabowo berbeda pemaknaan dalam menyikapi putusan MK dan MKMK.

Ahmad mengakui bahwa secara legal-formal, kontroversi mengenai pengubahan syarat usia capres-cawapres itu telah selesai.

Ahmad pun menyatakan bahwa Prabowo harus lebih mengontrol ucapannya agar tidak menggerus basis elektoral jelang Pilpres 2024 mendatang.

"Kalau tidak dimitigasi, ini bisa menggerus basis elektoral Prabowo, tetapi kalau bisa dimitigasi dengan klarifikasi, berbagai statement, saya kira bisa dilakukan langkah-langkah percepatan untuk mengurangi titik disruptif dari statement ini,” katanya.

Baca Juga: Timnas Amin Bantah TGUPP DKI Anies Diisi Orang Dalam: Bisa Dicek ke Pemprov



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x