Kompas TV nasional politik

Soal Candaan Zulhas tentang Salat, Ketum MUI Minta Tak Dipolitisir, Ini Alasannya

Kompas.tv - 21 Desember 2023, 22:08 WIB
soal-candaan-zulhas-tentang-salat-ketum-mui-minta-tak-dipolitisir-ini-alasannya
Ketua Umum MUI Anwar Iskandar dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). Anwar meminta agar candaan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan soal salat untuk tidak dipolitisir. (Sumber: TV Nahdlatul Ulama via Kompas.com)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum (Ketum) MUI KH Anwar Iskandar menanggapi viralnya video Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) terkait tata cara salat.

Anwar Iskandar menjelaskan, dalam salat, membunyikan kata 'aamiin' di ujung surat Al-Fatihah merupakan hal yang sunnah.

"Suatu kalimat yang disunnahkan oleh syariat untuk dibunyikan setelah orang membaca waladholin atau ketika orang berdoa. Itu hukumnya sunnah, aslinya seperti itu," ujar Anwar dalam keterangannya yang dikutip, Kamis (21/12/2023).

Baca Juga: Bela sang Ayah dari Tuduhan Penistaan Agama, Putri Zulhas Sebut Ada Oknum Bawa Isu Agama!

"Artinya 'aamiin' (di penghujung surat Al-Fatihah ketika salat) itu mudah-mudahan Allah mengijabah permintaan saya, orangtua saya, dan guru-guru saya," tambahnya.

Anwar Iskandar menyebut, bacaan Amin di penghujung surat Al Fatihah sudah ada sejak zaman dahulu.  

"Itu sudah ada sejak partai-partai ini ada, sudah ada sejak Indoneisa belum ada, sudah ada sejak dahulu kala, dan akan selalu ada sampai kiamat," jelas dia.

Anwar mengatakan hal yang lumrah ketika ada jemaah mengikuti salat tidak menyebut bacaan Amin di penghujung bacaan Al Fatihah, karena itu diizinkan dalam aturan agama. 

Ia meminta bacaan 'aamiin' tidak dipolitisir oleh semua pihak dan tidak dicampuradukan dalam politik.

"Jadi itu biasa saja tidak ada urusannya sama Anies-Muhaimin (AMIN). Tidak mengucapkan, tidak berarti salatnya tidak sah, enggak ada urusannya sama politik. Bisa saja orang itu diam karena mulutnya sakit atau apa. Jadi nggak ada urusan, tidak ada larangan orang mengucapkan atau tidak dan tidak ada urusannya sama politik. Saya minta jangan mengait-ngaitkan 'aamiin' dalam salat dengan AMIN, Anies-Muhaimin," papar dia.

"Akhir-akhir ini dalam rangka pilpres ada calon presiden dan wakil presiden, kebetulan nama satunya Anies, wakilnya Muhaimin untuk memudahkan kemudian disingkat jadi AMIN, artinya Anies dan Muhaimin. Tetapi dua kalimat ini tidak sama. Yang satu itu nuansa agama murni, yang satu nuansa politik pilpres 2024," lanjutnya.

Anwar meminta publik tidak melebih-lebihkan dan membuat polemik lebih panjang terkait apa yang disampaikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terkait bacaan 'aamiin' dan jari saat tahiyat.

"Nah kemudian akhir-akhir ini pak Kiai Abdul Somad, Ustad Adi Hidayat juga Pak Anies Baswedan dan terakhir Pak Zulhas membuat candaan dengan mengait-ngaitkan orang yang sedang salat karena cintanya pada paslon tertentu, kemudian tidak mau mengucapkan 'aamiin'. Bahkan saya lihat di video Pak Kiai Somad menampilkan berbagai mazhab tentang jari yang diucapkan ketika tahiyat. Bagaimana Mazhab Maliki, Mazhab Syafi'i dan lain-lain," katanya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x