Kompas TV nasional humaniora

Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Kini juga Bisa Daftar Beasiswa LPDP

Kompas.tv - 21 Januari 2024, 13:42 WIB
mahasiswa-baru-perguruan-tinggi-keagamaan-islam-negeri-kini-juga-bisa-daftar-beasiswa-lpdp
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kementerian Agama (Kemenag) RI mengintegrasikan proses penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) dengan beasiswa Indonesia bangkit (BIB) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (Sumber: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Agama (Kemenag) RI mengintegrasikan proses penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) dengan beasiswa Indonesia bangkit (BIB) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Kami akan mengintegrasikan proses PMB PTKIN ini dengan BIB dari LPDP Kementerian Keuangan, Insyaallah nanti proses seleksinya dari ujian masuk (UM) PTKIN menjadi tes awal dari proses BIB berikutnya," kata Ketua Panitia PMB PTKIN 2024, Nyayu Khodijah, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (20/1/2024). 

Nyayu menyebutkan, para siswa yang memiliki prestasi terbaik akan didukung dengan beasiswa sehingga harapannya proses pembelajaran di PTKIN bisa lebih maksimal, sesuai dengan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Hasil UMPTKIN tergantung pada kuota, karena biasanya yang dipilih hanya dari prodi-prodi yang unggul dan A, lalu dari situ nanti akan dipilih yang terbaik. Masukan Gus Men (Menteri Agama) akan menjadi bahan rencana kita, bagaimana PMB PTKIN ini harus maksimal, utamanya input kita harus bagus, supaya output kita bisa berkualitas," tuturnya. 

Baca Juga: Deratan Beasiswa Kuliah 2024 yang Sedang Dibuka, LPDP, Bank Indonesia dan Pemuda Tangguh

Ia mengemukakan, salah satu upaya yang dilakukan Kemenag yakni dengan mengundang para kepala kantor wilayah (kakanwil) dan meminta mereka untuk berperan aktif memaksimalkan output terbaik dari madrasah.

Terutama madrasah-madrasah terbaik untuk masuk PTKIN.

"Untuk yang berprestasi kita siapkan tiket emas. Bagaimana agar mereka memilih kita (PTKIN) sebagai pilihan pertama, dan tentu dengan fasilitas-fasilitas seperti bisa masuk tanpa tes, dengan uang kuliah tunggal (UKT) terendah, bahkan kita utamakan mendapatkan beasiswa yang sangat banyak jenisnya, tidak hanya BIB," terangnya. 

Ia menjelaskan, selama ini telah dilakukan berbagai jenis seleksi untuk meningkatkan minat siswa terhadap PTKIN.

Di antaranya Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN, UMB PTKIN, tes mandiri, juga jalur prestasi berupa pemberian tiket emas seperti yang telah disebutkan, untuk memberi kesempatan kepada siswa berprestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. 

"Di SPAN kita termasuk komponen penilaian, jadi bukan hanya prestasi rapor, tetapi juga yang lain, semua bentuk nilai atau prestasi yang dimiliki siswa. Di SPAN kini juga sudah bisa mencantumkan portofolio," paparnya.

Baca Juga: Info! 14 Universitas Ini Dapat Diskon Tiket Kereta Api, Begini Caranya

Sebagai informasi, di tahun 2024 ini, UMB PTKIN dibuka melalui jalur SPAN dengan kuota 65.000 mahasiswa, dan 85.000 untuk jalur SNM PTKIN.

Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN 2024 akan mulai dilaksanakan pada 22 Januari 2024.

Terdapat tiga jalur PMB PTKIN, yaitu: Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN), Ujian Masuk (UM), dan jalur mandiri.

Pendaftaran untuk jalur SPAN PTKIN dibuka mulai 22 Januari 2024 dan hasilnya akan diumumkan pada 2 April 2024.

Informasi seputar SPAN PTKIN dapat diakses melalui https://span.ptkin.ac.id/page. 

Sementara, Ujian Masuk (UM) PTKIN akan dibuka mulai 6 Mei 2024. Informasi terkait UM PTKIN dapat diakses melalui laman: https://um.ptkin.ac.id/.

Sedangkan jalur ketiga yaitu jalur mandiri, di mana proses seleksi dilakukan di masing-masing Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.

Informasi terkait jalur mandiri ini, dapat diakses pada laman resmi masing-masing perguruan tinggi.

Baca Juga: Rincian Lengkap Pendaftaran LPDP 2024, Jadwal, Program Beasiswa, Syarat, dan Kriteria Daftar

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyarankan ada jalur siswa berprestasi untuk menarik minat lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat masuk ke PTKIN.

"Ada fakta menarik, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyediakan jalur khusus jalur prestasi kepemimpinan yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang pernah menjabat sebagai Ketua OSIS. Kita bagaimana? Apakah ada cara-cara cerdik dan kreatif seperti ini untuk menarik minat masuk ke PTKIN?," ujar Menag saat menghadiri Peluncuran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PTKIN di Jakarta, Jumat (19/1). 

Ia juga menyoroti fakta yang terjadi di lapangan terkait menjadikan PTKIN sebagai pilihan kedua, bukan pilihan utama pada saat Seleksi Nasional Pendaftaran Mahasiswa Baru (SNPMB).

"Biasanya anak-anak itu menjadikan PTKIN sebagai pilihan kedua karena pilihan pertamanya gagal. Kita tidak boleh memungkiri fakta seperti itu, meskipun tidak seluruhnya. Akibatnya kita belum bisa mendapatkan sumber daya yang cukup baik untuk mendongkrak PTKIN menjadi perguruan tinggi yang unggul," ucapnya.

Data yang dipaparkan Menag Yaqut, universitas terbaik di Indonesia di peringkat dunia atau world ranking ada di urutan ke-583, apabila dibandingkan dengan PTKIN terbaik yakni Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati, ada di peringkat 3345. 

Baca Juga: CEO Google Kirim Memo Minta Karyawan Siap-Siap Ada PHK Lanjutan

"Jauh sekali. Jadi kalau kita ingin serius mengembangkan PTKIN, hal-hal begitu (inovasi seperti yang dilakukan perguruan tinggi negeri) harus tahu," tuturnya.

Selain itu, menurutnya, masih belum ada jurusan yang menyiapkan mahasiswa di PTKIN untuk menghadapi zaman disruptif yang penuh ketidakpastian dan menuntut keahlian-keahlian baru.

"Yang banyak kita kelola itu syariah, tarbiyah, ushuluddin. Perlu ada jurusan distingsi (pembeda yang unggul), supaya ketika mencari jurusan tertentu, di tempat lain tidak ada, tetapi ada di UIN, perlu ada yang kita pikirkan. Keunggulan UIN itu banyak sekali, tetapi kita belum bisa mengelola keunggulan yang banyak itu menjadi daya tarik," paparnya.




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x