Kompas TV nasional rumah pemilu

Eks KSAD Dudung soal TNI-Polri Tak Netral: Pernyataan Bu Megawati Tendensius, Tuduhan Tidak Berdasar

Kompas.tv - 4 Februari 2024, 23:01 WIB
eks-ksad-dudung-soal-tni-polri-tak-netral-pernyataan-bu-megawati-tendensius-tuduhan-tidak-berdasar
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman menilai pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDI-P Megawati Soekarnoputri ihwal tuduhan aparat TNI-Polri tak netral di Pemilu 2024, terlalu tendensius dan tak berdasar. 

Ia mengingatkan kepada seluruh personel TNI dan Polri agar tak mendengarkan tuduhan yang dilayangkan oleh Presiden ke-5 RI tersebut. 

"Jadi, pernyataan Bu Mega kalau menurut saya itu kan tendensius menurut saya, tuduhan yang tidak berdasar, ya. Tuduhan yang tidak berdasar. Menurut saya TNI-Polri tidak usah takut dengan ocehan-ocehan seperti itu, yakini aja bahwa kita netral, gitu," kata Dudung di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024). 

Baca Juga: [FULL] Pidato Megawati di Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud: Jangan Lagi Intimidasi Rakyatku!

Ia menilai, sejauh ini TNI-Polri masih bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni menjaga netralitasnya di dalam pesta demokrasi lima tahunan. 

"Ya kalau setahu saya sampai saat ini pun TNI maupun Polri masih berkomitmen menjaga tentang netralitas, ya."

"Saya punya keyakinan mereka punya sapta marga, sumpah prajurit, dan wajib TNI dan Tribrata. Tidak ada lah kalau misalnya ada ketidaknetralan, dan saya yakin pimpinan TNI maupun Polri, ya kalau ada anak buahnya yang tidak netral pasti dia bertindak tegas, karena dia sudah tahu aturan ketentuan dan pokoknya tanggungjawabnya sebagai TNI/Polri," ungkap Dudung yang masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini.

Menurut dia, seharusnya Megawati juga mengingatkan lembaga Badan Intelijen Negara atau BIN. 

"Kemarin nggak dibilang juga kok BIN nya kok netral, harusnya bilang juga dong BIN juga netral. Kan sudah ada kenyataan yang di Papua tuh," sambung dia. 

Sebelumnya, Megawati mengaku sempat ditenangkan oleh anak-anaknya agar tetap sabar melihat perlakuan aparat saat ini. Ia mengingatkan seluruh aparat, baik TNI-Polri maupun aparatur sipil negara, untuk tidak sekali-kali mengintimidasi rakyat. Sebab, rakyat juga memiliki hak yang sama di mata hukum.

Megawati dalam pidatonya pada kampanye akbar bertajuk ”Harapan Jutaan Rakyat dan Konser Salam Metal 03 Menang Total” di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2) kemarin mengatakan, rakyat merupakan pewaris kemerdekaan. Karena itu, jangan sampai rakyat justru dipecah-pecah oleh pihak yang ingin melanggengkan kekuasaan.

”Kalau merasa sebagai warga negara Indonesia, maka sebenarnya kita tidak boleh dipecah-pecah hanya karena menginginkan, melanggengkan kekuasaan,” ujar Megawati.

Karena itu, jika ada pihak yang berniat atau melakukan hal-hal yang merugikan rakyat Indonesia, maka rakyat tidak boleh takut. Begitu pula jika ada intimidasi, rakyat harus berani melawan.

Baca Juga: Kala Megawati Pimpin Pemukulan Kentungan saat Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di GBK

”Kenapa? Karena perundangan kita melindungi rakyat Indonesia, di mana pun berada. Apa dia presiden, menteri, TNI-Polri, dia adalah rakyat Indonesia. Ingat!” ujar Megawati.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x