Kompas TV nasional rumah pemilu

Ketum PP Muhammadiyah: Semua Pihak Harus Menghormati Pilihan Rakyat, Menerima Hasil Pemilu 2024

Kompas.tv - 14 Februari 2024, 18:47 WIB
ketum-pp-muhammadiyah-semua-pihak-harus-menghormati-pilihan-rakyat-menerima-hasil-pemilu-2024
Foto arsip. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai Salat Iduladha di kampus Universitas Yogyakarta (UMY), Rabu (28/6/2023). Haedar meminta masyarakat menghormati hasil Pemilu 2024. (Sumber: KompasTV/Michael Aryawan)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama keluarga pada Rabu (14/2/2024) menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara Indonesia bertempat di TPS 12 Jalan Sunan Kudus, Kampung Rukeman, Peleman, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ketika ditemui rekan media selepas pemilihan, Haedar menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap para petugas TPS di seluruh Indonesia dan mancanegara bersama perangkatnya.

Khususnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang telah menjalankan tugas dengan baik dan tertib.

“Kami harapkan pelaksanaannya sesuai konstitusi. Ini adalah suara rakyat yang tulus datang ke TPS dan yakin masyarakat memilih dengan hati dan pilihan yang rasional, maka diharapkan proses penghitungan sampai tuntas nanti dapat berjalan baik sesuai dengan aturan dan tidak ada kekeliruan dan kesalahan dan sesuai dengan azas luber jurdil bermartabat dan beretika luhur serta menjaga prinsip aturan dan konstitusi,” tutur Haedar.

Ia berharap semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legawa, satria, sikap kenegarawanan dengan semangat berbangsa dan bernegara yang positif.

Baca Juga: Quick Count: SMRC dan Charta Politika Kompak Deklarasi Prabowo-Gibran Diprediksi Menang Satu Putaran

“Bilamana ada persengketaan Pemilu, entah karena penyimpangan yang tidak disengaja, atau penyimpangan yang tidak sesuai dengan ketentuan maka pakai prinsip hukum dengan koridor yang berlaku. Dan diharapkan KPU, Bawaslu dan MK dan seluruh institusi yang memproses hal-hal yang bersifat sengketa Pemilu dapat diselesaikan dengan aturan yang berlaku. Penyelesaiannya pun harus akuntabel, terbuka, sehingga nanti hasilnya memuaskan semua pihak, karena sengketa diselesaikan secara hukum dan transparan,” imbuh Haedar melalui rilis resmi yang diterima Kompas.tv, Rabu.

Selain itu, Haedar juga berpesan kepada pemenang Pemilu nantinya tetap legawa dengan jiwa kenegarawanan untuk memanfaatkan mandat rakyat ini dengan sebaik-baiknya, jangan jumawa, jangan merasa adigang adigung adiguna, tetap rendah hati. Karena di balik kemenangan itu ada tanggung jawab yang berat di masing-masing pundak yang menerima mandat.

“Kemenangan itu adalah mandat terberat yang harus dilakukan dengan amanah, fathonah, dan harus berdiri di atas kepentingan rakyat dan negara bukan lagi berdsarakan kepentingan golongan, partai politik dan kepentingan pribadi primordialisme,” tegas Haedar.

Sementara bagi yang belum menerima mandat, Haedar berpesan untuk tetap legawa, karena kontestasi sudah berlangsung,  dan tidak mengurangi penghidmatan dalam membangun bangsa dan negara bersama- sama.

Terakhir, Haedar berpesan untuk menjaga persatuan, jika ada retak di tubuh bangsa ini karena Pemilu, ada rekonsiliasi. Kuncinya di para tokoh dan elit yang harus menjadi teladan untuk merekatkan kembali dari gesekan.

“Masyarakat, dan media massa harus menciptakan harmoni kembali pasca Pemilu, karena terlalu mahal harganya karena Pemilu menjadi retak antar anak bangsa,” tutup Haedar.

Baca Juga: Tanggapan Ganjar Atas Hasil Quick Count Pemilu 2024: Kamu Percaya Suara Saya Segitu?


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x