Kompas TV nasional hukum

Pengacara Rektor nonaktif UP Yakin Kasus Kliennya Politisasi Kampus, Singgung Pembunuhan Karakter

Kompas.tv - 29 Februari 2024, 16:04 WIB
pengacara-rektor-nonaktif-up-yakin-kasus-kliennya-politisasi-kampus-singgung-pembunuhan-karakter
Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno (kiri) dan pengacaranya Faizal Hafied (tengah) saat memberikan keterangan pers di Polda Metro Jaya, Kamis (29/2/2024). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengacara Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno, Faizal Hafied mengatakan, kasus dugaan pelecehan seksual yang tengah dihadapi kliennya kental kaitannya dengan politisasi menjelang pemilihan rektor baru.

Hal tersebut disampaikan Faizal usai pemeriksaan kliennya di Polda Metro Jaya, Kamis (29/2/2024).

"Jadi ini kental sekali karena ada pemilihan rektor bulan Maret (2024) ini, ada pelaporan-pelaporan sehingga mendiskreditkan klien kami," kata Faizal.

Pemikiran ini muncul karena tudingan dalam laporan tersebut adalah peristiwa yang sudah sangat lama, dan dimunculkan menjelang pemilihan rektor baru.

Faizal pun meyakini jika tidak ada pemilihan rektor pada Maret tidak ada laporan polisi terhadap kliennya.

"Seandainya tidak ada pemilihan rektor pada Maret ini, diyakini tidak akan ada laporan-laporan polisi terhadap klien kami," ujarnya.

"Ini pasti ada politisasi jelang pemilihaan rektor sebagaimana biasa sering dialami di Pilkada dan Pilpres," imbuhnya.

Baca Juga: Usai Diperiksa, Rektor Nonaktif Universitas Pancasila: Senang Akhirnya Bisa Ungkap yang Sebenarnya

Lebih lanjut, ia kembali menegaskan bahwa apa yang diberitakan terkait kliennya beberapa waktu terakhir ini tidaklah benar.

Faizal bahkan menyebut apa yang diberitakan tentang Edie sebagai sebuah pembunuhan karakter.

"Kami mengklarifikasi bahwa semua yang beredar ini adalah berita yang tidak tepat, menyesatkan dan merupakan pembunuhan karakter untuk klien kami," tegasnya.

"Di mana beliau ini diketahui bersama merupakan rektor yang mempunyai prestasi baik, bahkan rektor yang disiapkan untuk terus melanjutkan kepemimpinannya di UP untuk melaksanakan hal-hal yang baik," sambungnya.

Lebih lanjut, Faizal  menyebut bahwa apa yang dituduhkan merupakan asumsi pribadi yang tidak memiliki bukti.

"Apa yang dituduhkan tadi sudah kami sampaikan bahwa penjelasan, keterangan dan segala macamnya bahwa itu hanya asumsi-asumsi orang-orang pribadi yang tidak ada bukti sama sekali," tuturnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Rektor nonaktif UP, Edie Toet Hendratno mengaku senang telah menjalani proses pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada hari ini.

Ia mengaku senang karena dapat mengungkapkan peristiwa yang sebenarnya terkait dugaan pelecehan seksual yang ditudingkan kepadanya.

"Alhamdulillah wawancaranya berjalan dengan lancar, proses hukum seperti ini," kata Edie usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Kamis (29/2).

"Saya senang akhirnya kami bisa mengungkapkan yang sebenarnya," jelasnya, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi, Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Bantah Lakukan Pelecehan Seksual



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x