Kompas TV nasional politik

Gerindra Buka Pintu bila PKS Ingin Bergabung dengan Prabowo-Gibran

Kompas.tv - 2 Mei 2024, 11:24 WIB
gerindra-buka-pintu-bila-pks-ingin-bergabung-dengan-prabowo-gibran
Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu, 24 April 2024. (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Rahayu Saraswati mengatakan, pihaknya terbuka bila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin bergabung ke dalam pemerintahan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Hal ini merespons pertanyaan PKS yang menyatakan siap bergabung ke dalam pemerintahan mendatang. 

"Untuk saat ini tentunya kita masih sangat terbuka untuk pihak manapun yang mungkin akan bergabung ataupun tidak itu ada di pihak daripada pimpinan, dan juga tentunya ketua-ketua dari partai-partai," kata perempuan yang karib disapa Sara itu kepada wartawan, Rabu (1/5/2024). 

Baca Juga: Punya Pengalaman Dua Sisi, Jubir PKS: Kami Setuju Bahasa Merangkul Semua Tidak Harus di Dalam

Menurut dia, dinamika politik masih amat dinamis, sehingga terbuka peluang bagi partai politik di luar pengusung Prabowo-Gibran untuk masuk ke dalam koalisi. 

"Dinamika politik tentunya masih sangat dinamis, organik, apa pun bisa terjadi. Komunikasi selalu terbuka, bahkan sebelum kampanye selesai, sebelum 14 Februari, masih terus berjalan," ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan, pihaknya siap menjadi oposisi atau koalisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebab, pihaknya sudah memiliki pengalaman saat menjadi oposisi dan berada di dalam koalisi.

"PKS punya pengalaman 10 tahun koalisi di masa Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan 10 tahun oposisi di masa Pak Jokowi (Joko Widodo). Jadi oposisi enggak ada masalah, koalisi (dengan Prabowo-Gibran) siap. Kita lihat dinamikanya," kata Jazuli kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).

Ia mengatakan, sikap politik partainya akan diputuskan dalam musyawarah Majelis Syura PKS. 


 
"Adapun pilihan koalisi atau oposisi setelah pemilu itu teknis saja. Yang pasti, keputusan soal koalisi atau oposisi di PKS bukan selera personal tapi keputusan musyawarah Majelis Syura dan DPTP (Dewan Pimpinan Tingkat Pusat), dan sifatnya dinamis sesuai derajat kemaslahatan dan kepentingan untuk rakyat," katanya. 

Baca Juga: Di mana Posisi PKS, Pipin Sopian: Mekanisme PKS memang Berbeda, Kami Masih Oposisi | SATU MEJA

Jazuli mengaku belum bisa menjelaskan kapan musyawarah Majelis Syura itu akan dilaksanakan. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x