PKB Dorong Gus Yusuf Chudlori Maju sebagai Bakal Calon Gubernur di Pilkada Jawa Tengah

JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengupayakan kadernya, Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf Chudlori, maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024. 

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya tengah menjajaki komunikasi dengan partai politik (parpol) lainnya untuk mencari bakal calon wakil gubernur yang akan berpasangan dengan ketua DPW PKB Jateng itu di pesta demokrasi nanti. 

"Iya Gus Yusuf Chudlori kami dorong untuk maju menjadi calon gubernur Jawa Tengah, tinggal cari siapa wakilnya, partai koalisinya, cara memenangkannya, masih banyak tahapannya," kata Jazilul kepada wartawan, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga: Gibran Disambut Nana Sudjana Masuk Ruang VIP, saat Halal Bihalal di Pemprov Jawa Tengah

Dia menambahkan, Yusuf merupakan kader PKB dan telah mendapatkan mandat sejak lama. Namun, PKB juga terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun di pilkada nanti.

"Setelah bertemu calon dibicarakan lagi, siapa yang bisa menang, punya potensi menang atau tidak," katanya. 

Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 tidak akan berubah, yakni tetap 27 November 2024.

“Saya tegaskan bahwa pemilu tidak berubah tanggalnya, 27 November, cuma ada pendapat yang masalah satu hal saja, yaitu keserempakan pelantikan,” kata Tito, Kamis, dikutip dari laporan tim liputan Kompas TV.

“Tapi saya kira itu nggak banyak pengaruhnya, dan kita sudah sepakat 27 November,” tegasnya.

Baca Juga: Mendagri Tegaskan Pelaksanaan Pilkada 2024 Tetap 27 November 

Ia berharap sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) terkait Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) segera rampung.

Tito menyampaikan harapan itu seusai melaksanakan rapat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4), Kamis.

“Kita berharap hasil di MK ini cepat selesai, jadi semua daerah dapat mengetahui jumlah kursi, jumlah suara, itu yang menjadi dasar penentuan kursi (persentase) untuk bisa mengusung pasangan calon pilkada,” bebernya.