Kompas TV nasional peristiwa

Jokowi Pimpin Ratas Bahas Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Ruang

Kompas.tv - 3 Mei 2024, 17:19 WIB
jokowi-pimpin-ratas-bahas-penanganan-pengungsi-erupsi-gunung-ruang
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jumat (3/5/2024). (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Dalam rapat tersebut, Kepala Negara memberikan sejumlah instruksi kepada jajarannya terkait penanganan pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara beberapa waktu yang lalu.

Presiden Jokowi meminta jajarannya segera melakukan relokasi para pengungsi. Menurut Presiden, berdasarkan tata ruang yang ada, para pengungsi tidak diperbolehkan kembali ke tempat asalnya.

“Sehingga diperlukan relokasi untuk pemukiman yang harus dipercepat dan juga urusan pertanahan, termasuk urusan rumah dan yang berkaitan dengan pekerjaan,” kata Jokowi dalam pengantar ratasnya, dikutip dari keterangan resmi BPMI Setpres. 

Baca Juga: Gunung Ruang Masih Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup sampai Jumat Sore

Presiden juga minta jajarannya untuk memastikan lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi sudah tepat dan sesuai.

Bahkan, Presiden secara khusus meminta kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono untuk terjun langsung ke lapangan.

“Ini nanti Pak Menteri ATR mohon lapangannya dilihat betul,” ucapnya. 

Jokowi juga minta jajarannya segera membuat skema terkait pendanaan, bantuan, hingga kalkulasi anggaran yang dibutuhkan untuk relokasi tersebut.

Presiden ingin menteri terkait melakukan identifikasi terhadap bangunan dan infrastruktur yang terdampak.

“Dan yang paling penting identifikasi beberapa bangunan yang rusak dan infrastruktur yang terdampak, baik itu sekolah, rumah sakit, ataupun jembatan, dan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 




Sumber : KOMPAS TV, Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x