Kompas TV nasional politik

Apakah Partai KIM akan Ikuti Saran Jokowi Setelah Tak Jabat Presiden? Pengamat: Tergantung

Kompas.tv - 4 Mei 2024, 00:30 WIB
apakah-partai-kim-akan-ikuti-saran-jokowi-setelah-tak-jabat-presiden-pengamat-tergantung
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (3/5/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menjawab pertanyaan tentang apakah partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mengikuti saran dan masukan Joko Widodo (Jokowi) jika tak lagi menjabat presiden.

Menurut Ikrar, diikuti atau tidaknya saran dari Jokowi antinya sangat tergantung hubungan antara ketua parpol yang bersangkutan dengan Jokowi.

“Itu tergantung pada bagaimana hubungan antara ketua partai itu dengan Jokowi,” jelasnya dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (3/5/2024).

Ikrar kemudian menyebut bahwa perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menjadi test case bagi Jokowi.

Baca Juga: Jokowi soal Saran Kabinet Prabowo-Gibran: Kalau Enggak Diminta Saran Ikut Nimbrung Enggak Boleh

“Saya beri contoh misalnya apakah Golkar atau Gerindra akan kemudian membantu sepenuhnya anak atau menantunya Jokowi. Lagi-lagi inilah test case bagi Jokowi untuk kemudian bisa kita lihat apakah dia masih memiliki influence atau political influence di dalam politik Indonesia di pilkada ini ataukah tidak.”

“Saya lebih melihat bahwa kebanyakan sih kelihatannya nggak juga, karena partai-partai politik juga, termasuk PSI tentunya juga ingin menunjukkan bahwa mereka independen juga ya dari Jokowi,” tuturnya.

Dalam dialog itu, Ikrar juga menjawab pertanyaan tentang apakah ada kemungkinan parpol anggota KIM akan memanfaatkan Jokowi effect pada pilkada mendatang.

Ia berpendapat bahwa itu sangat tergantung pada sosok yang akan didukung oleh Jokowi dalam pilkada.

“Itu tergantung siapa yang akan didukung oleh Jokowi ya. Saya beri contoh tentunya yang aling tegas kalau misalnya Bobby ataupun Kaesang itu akan maju, seperti Bobby di Sumatra Utara ataupun Kaesang di DKI Jakarta. Kalau itu dilakukan, bisa saja terjadi.”

Baca Juga: Jubir PSI: Apa Mungkin Seorang Pak Joko Widodo Mendukung Kompetitor PSI? Saya Pikir Nggak Mungkin

“Tapi kan lagi-lagi dengan siapa dia akan berkoalisi, karena kita tahu misalnya di Sumatera, misalnya Bobby katanya partai petama yang mendukung dia itu adalah Golkar,” tambahnya.

Pertanyaannya, lanjut Ikrar, apakah kemudian Golkar betul-betul akan mendukung sepenuhnya atau  masih akan melakukan survei terhadap calon gubernur di Sumaera Utara.

“Karena biar bagaimanapun yang namanya survei itu juga akan menentukan.”


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x