Kompas TV nasional peristiwa

Ada Bibit Siklon Tropis 91P, BMKG: Wilayah-Wilayah Ini Diprediksi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Kompas.tv - 6 Mei 2024, 07:47 WIB
ada-bibit-siklon-tropis-91p-bmkg-wilayah-wilayah-ini-diprediksi-hujan-lebat-hingga-angin-kencang
Ilustrasi hujan dan angin kencang. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan Bibit Siklon Tropis 91P terpantau di laut Arafuru sebelah timur Kep. Aru, Maluku,  dengan kecepatan angin maksimum 19 - 46 km/jam dan tekanan udara minimum 1007 hPa.

BMKG memprediksi, dalam 24 jam ke depan Bibit Siklon Tropis 91P berpeluang rendah menjadi siklon tropis dengan arah gerak perlahan ke arah Timur, sedangkan dalam 48-72 jam ke depan berpeluang Rendah menjadi siklon tropis.

Hal itu diungkapkan BMKG melalui akun Instagramnya @infobmkg, Senin (6/5/2024). Selain itu, Bibit Siklon Tropis 91P memiliki dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan.

Menurut BMKG, beberapa wilayah diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat, angin kencang hingga gelombang tinggi.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Hari Ini versi Prakiraan BMKG: Waspada Bogor dan Depok Hujan Petir

Wilayah yang diprediksi hujan sedang hingga lebat:

  • Maluku bagian Tenggara
  • Papua Selatan
  • Papua Pegunungan

Wilayah yang diprediksi angin kencang:

  • Maluku bagian Tenggara
  • Papua Selatan

Gelombang Laut Tinggi 1.25-2.5 m (Maderate Sea)

  • Laut Banda
  • Perairan selatan Kep Senmata-Lot
  • Perairan selatan Kep Babar-Tanimbar
  • Perairan selatan Kap. Kai - Aru
  • Perairan Amamapere-Agats bagian Barat Laut Araluru

Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat untuk Waspada Cuaca Panas Jelang Musim Kemarau

Terpisah, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani menyampaikan bahwa memasuki awal Mei 2024 ini, potensi hujan dengan intensitas lebat masih dapat terjadi dalam sepekan kedepan di beberapa wilayah Indonesia, seperti di sebagian Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.


 

Kondisi ini, kata Andri dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer, yaitu gelombang ekuatorial Rossby dan gelombang Kelvin, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah perlambatan dan pertemuan angin, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun selalu waspada terhadap potensi bencana, serta terus memantau informasi peringatan dini cuaca melalui aplikasi infoBMKG untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x