Kompas TV nasional politik

Gibran Tak Tahu Sosok Orang Toxic yang Dipesankan Luhut ke Prabowo

Kompas.tv - 6 Mei 2024, 16:45 WIB
gibran-tak-tahu-sosok-orang-toxic-yang-dipesankan-luhut-ke-prabowo
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada wartawan di Surakarta, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024). Gibran yang juga wakil presiden (wapres) terpilih ini ikut mengomentari soal pesan dari Menko Marves Luhut B Panjaitan kepada Prabowo Subianto agar tidak memasukan orang-orang toxic ke dalam pemerintahan. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Aris Wasita)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Presiden (wapres) Terpilih Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak tahu ihwal sosok toxic people atau orang yang memberi dampak buruk terhadap orang lain, seperti dipesankan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

"Spesifiknya siapa? Tanyakan Pak Luhut saja. Ya, siapa? Saya kira, semua yang ada di dalam pemerintahan atau luar koalisi, ataupun mungkin mantan-mantan kontestan, siapapun berhak memberikan masukan," kata Gibran seperti dikutip dari YouTube KompasTV, Senin (6/5/2024). 

Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini mengatakan jika dirinya terbiasa berdiskusi dengan siapa saja. Termasuk mereka yang berseberangan dalam pilihan politik.

Baca Juga: Respons PKB, PAN, dan Gerindra Soal Pesan Luhut "Jangan Bawa Orang Toxic" ke Prabowo

"Dan dari awal sudah kami paparkan, kami siap merangkul semua, kami siap untuk menerima masukan dari semua, kami siap untuk menerima evaluasi dari semua, jadi saya kira tidak masalah," ujar pria yang juga Wali Kota Surakarta itu.

Sebelumnya, Luhut menyarankan agar kabinet di pemerintahan Prabowo-Gibran tidak diisi oleh toxic people atau orang-orang yang memberi dampak buruk terhadap orang lain. 

Menurutnya orang yang memiliki sifat toxic harus dihindari, lantaran dapat menggangu program pemerintah. 

"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," ujar Luhut dalam sambutannya di acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5) pekan lalu.

Luhut menjelaskan saran tersebut berkaca dari pengalamannya di pemerintahan. Menurutnya masalah pemerintahan adalah regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional, hal ini perlu dibenahi. Semisal program digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi.

Program tersebut diusulkan kepada Presiden Jokowi dalam mengatasi permasalahan tumpang tindih regulasi. Selain itu program digitalisasi juga meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan. 

Baca Juga: Zulhas Soal Pesan Luhut Tak Bawa Orang Toxic di Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Saya bilang ke Presiden, 'Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini," ujar Luhut. 


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x