Kompas TV nasional peristiwa

Aksi Bela Palestina 172 Kampus Muhammadiyah, Desak Pemerintah Tak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kompas.tv - 7 Mei 2024, 13:08 WIB
aksi-bela-palestina-172-kampus-muhammadiyah-desak-pemerintah-tak-normalisasi-hubungan-dengan-israel
Sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar aksi bela Palestina di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Selasa (7/5/2024). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 172 perguruan tinggi Muhammadiyah dilaporkan menggelar aksi bela Palestina serentak di berbagai kampus pada Selasa (7/5/2024).

Aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat Palestina khususnya di Jalur Gaza yang menghadapi serangan intensif Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Aksi solidaritas Palestina ini salah satunya dilakukan oleh sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Mahasiswa hingga dosen menggelar aksi di kampus dan menyuarakan orasi yang mengecam serangan Israel.

Sekretaris Umum Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) Ma'mun Murod Al-Barbasy menuturkan, sivitas akademika Muhammadiyah mengutuk keras agresi Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Juga: Badan Pengungsi Palestina UNRWA Tolak Perintah Israel agar Mereka Pergi dari Rafah, Gaza Selatan

Forum Rektor PTMA juga mengecam sikap negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris, dan Jerman yang terus mendukung agresi Israel.

Forum Rektor Muhammadiyah pun mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memfasilitasi gencatan senjata segera dan mendukung Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) mengadili Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel yang terlibat genosida Palestina.

Dalam aksi di halaman kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ, Ma'mun membacakan 10 poin tuntutan Forum Rektor PTMA, salah satunya adalah meminta pemerintah Indonesia tidak mengambil langkah untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

"Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida, Israel," kata Ma'mun, Selasa.

"Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel-Palestina dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina."

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 34.735 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 78.108 orang juga terluka di Jalur Gaza. Sedangkan 8.000 orang lebih dinyatakan hilang, diduga tertimbun reruntuhan.

Korban jiwa berkemungkinan besar akan terus bertambah seiring agresi Israel yang masih berlangsung.

Pasukan Israel pun telah melancarkan serangan darat ke Rafah, titik paling selatan di Jalur Gaza yang kini dipadati jutaan orang, sebagian merupakan pengungsi dari wilayah-wilayah Gaza lainnya.

Baca Juga: 12 Senator AS Ancam Mahkamah Pidana Internasional: Incar Israel dan Kami Akan Mengincarmu


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x