Kompas TV nasional politik

Soekarno di Kancah Politik Masa Kini (II): antara Klaim dan Pemikiran

Kompas.tv - 11 Mei 2024, 06:00 WIB
soekarno-di-kancah-politik-masa-kini-ii-antara-klaim-dan-pemikiran
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam forum Satu Meja Kompas TV, Rabu (14/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah Presiden Terpilih Prabowo Subianto menyatakan bahwa Soekarno bukan milik satu partai, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun memberikan tanggapan. Politikus PDIP Hendrawan Supratikno menegaskan bahwa Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno merupakan milik seluruh rakyat Indonesia dan tidak perlu ada yang mengeklaim milik satu golongan atau partai politik.

"Siapa yang mengklaim Bung Karno hanya milik satu partai? Bung Karno milik kita semua,” jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (10/5/2024).

“Beliau adalah proklamator kemerdekaan, bersama Bung Hatta. Bung Karno dan para pahlawan bangsa lainnya adalah milik bangsa Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Hasto Sebut Sikap Ganjar yang Jadi Oposisi Prabowo-Gibran Sejalan dengan PDIP

Ia menjelaskan bahwa Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Bung Karno merupakan cikal bakal berdirinya Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang kemudian menjadi PDIP.

Ia mengakui bahwa pemikiran Bung Karno menjadi pegangan bagi PDIP, namun bukan berarti PDIP mengeklaim Bung Karno hanya milik partai tersebut.

"Jika kami selalu berpegang pada ajaran-ajaran Bung Karno dan menekankan pemikiran Soekarnoisme, itu karena panggilan sejarah, bukan karena klaim eksklusif terhadap Bung Karno," jelasnya.

Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa yang terpenting adalah mewujudkan gagasan, pemikiran dan perjuangan  Soekarno, bukan sekadar klaim. 

“Bung Karno milik rakyat, bangsa dan negara Indonesia serta seluruh warga bangsa-bangsa atau warga dunia yang merindukan perdamaian dengan bekerjanya nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam sistem internasional,” kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga: PDIP Respons Prabowo yang Bilang Bung Karno Milik Rakyat, Bukan Satu Partai

“Yang terpenting adalah bagaimana menjadikan ide, pemikiran, cita-cita dan gagasan serta perjuangan Bung Karno tersebut bagi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam kebudayaan serta membangun persaudaraan dunia."

"Itu hal yang paling fundamental, bukan klaim pada identitas formal,” katanya.

Hasto menambahkan, PDIP sebagai partai politik, memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Bung Karno. Bukan hanya karena aspek ideologis dan historis. Tetapi lebih dari itu.

Ia mengatakan akar PDIP adalah Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Bung Karno.

“PDI Perjuangan memiliki emotional bonding (ikatan emosional) dengan Bung Karno karena aspek ideologis, historis, dan juga kesesuaian terhadap arah masa depan bangsa sebagaimana digagas oleh Bung Karno,” ujar Hasto.

“Jangan dilupakan juga bahwa secara historis, akar dari PDI Perjuangan itu adalah PNI yang didirikan Bung Karno.”


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x