Kompas TV nasional peristiwa

Teks Pidato Sambutan Hari Kebangkitan Nasional 2024 Menkominfo, Ini Susunan Upacaranya

Kompas.tv - 17 Mei 2024, 16:02 WIB
teks-pidato-sambutan-hari-kebangkitan-nasional-2024-menkominfo-ini-susunan-upacaranya
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap tanggal 20 Mei. Tahun ini, Hari Kebangkitan Nasional jatuh pada Senin (20/5/2024) depan. (Sumber: Kominfo.go.id)
Penulis : Dian Nita | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap tanggal 20 Mei. Tahun ini, Hari Kebangkitan Nasional jatuh pada Senin (20/5/2024) depan.

Harkitnas biasanya diperingati dengan upacara yang salah satu bagiannya adalah penyampaian pidato sambutan Hari Kebangkitan Nasional.

Teks pidato sambutan upacara Hari Kebangkitan Nasional 2024 Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dapat ditemukan di akhir tulisan ini.

Tema peringatan 116 tahun Kebangkitan Nasional 2024 adalah "Bangkit untuk Indonesia Emas".

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau seluruh karyawan kantor/lembaga/instansi pemerintah dan swasta, seluruh lembaga pendidikan di semua tingkatan baik negeri maupun swasta, kantor lembaga negara, serta seluruh Kantor Perwakilan RI/Kedutaan Besar yang ada di luar negeri, melaksanakan upacara secara serentak pada Senin, 20 Mei 2024.

Berikut susunan upacara dan teks pidato Hari Kebangkitan Nasional 2024 Menkominfo.

Baca Juga: Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar atau Tidak Secara Online, Mudah Pakai HP

Susunan Upacara Harkitnas 2024

  • Pengibaran bendera merah putih;
  • Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya;
  • Mengheningkan cipta;
  • Pembacaan naskah-naskah Pancasila
  • Pembacaan pembukaan UUD 1945;
  • Pembacaan naskah pidato Menteri Komunikasi dan Informatika menyambut 116 tahun peringatan Hari Kebangkitan Nasional oleh inspektur upacara;
  • Menyanyikan lagu-lagu perjuangan (Bagimu Negeri dan Satu Nusa Satu Bangsa);
  • Pembacaan doa.

Pidato Sambutan Menkominfo untuk Harkitnas 2024

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Syalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan, Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Saudara-Saudari Sebangsa dan Setanah Air, Hari-hari ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih daripada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua. Refleksi atas pilihan tersebut bisa kita rujuk dengan “berkunjung kembali” kepada gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia.

Bagaimana sejarah telah membentuk kebangsaan kita. Sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya. Juga bukan sebagai sumber keteladanan nilai semata-mata. Tetapi pada percakapan terus-menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan. Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu. Namun dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban.

Baca Juga: Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024 atau Harkitnas ke-116, Ini Link Download-nya

Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini. Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda.

Bahkan Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan: “Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun”. Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan Barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan.

Dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda. Saudara-Saudari Sebangsa dan Setanah Air, Apa yang telah dirintis Boedi Otomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan. Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada priayi Jawa diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat Bumiputera. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajahan Belanda.

Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan. Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia. Dialah yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu. Di tangannya kemajuan itu dirumuskan, diperinci, dan diperjuangkan, untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x