Kompas TV nasional hukum

Warga Ragukan Keterangan Saksi Kunci yang Ngaku Lihat Pembunuhan Vina Cirebon: Tak Dengar Keributan

Kompas.tv - 31 Mei 2024, 19:45 WIB
warga-ragukan-keterangan-saksi-kunci-yang-ngaku-lihat-pembunuhan-vina-cirebon-tak-dengar-keributan
Warga bernama Samsuri meragukan kesaksian Aep, saksi kunci yang mengaku melihat pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016 silam. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Samsuri, warga Cirebon, Jawa Barat, meragukan keterangan saksi kunci bernama Aep yang mengaku melihat pembunuhan Vina dan pacarnya, Eky, pada 2016 atau 8 tahun yang lalu.

Samsuri mengatakan, pada 2016, kondisi sekitar lokasi pembunuhan Vina dan Eky yang berada di sebuah lahan kosong di Gang Bakti I dekat SMPN 11 Cirebon, sangat sepi.

Menurut Samsuri, tidak ada warung di sekitar lokasi sebagaimana dikatakan oleh Aep, saksi kunci kasus pembunuhan Vina.

Karena itulah, kata dia, tidak ada anak-anak geng motor di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Kuasa Hukum Sebut Slip Gaji Buktikan Pegi Setiawan Bukan Pembunuh Vina dan Eky di Cirebon

“Enggak ada warung ya enggak ada perkumpulan anak motor ya, Mbak.” Kata Samsuri saat diwawancarai dalam program Kompas Petang yang disiarkan Kompas TV pada Jumat (31/5/2024).

Ia menuturkan pada 8 tahun yang lalu, Jalan Perjuangan yang disebut sebagai lokasi pembunuhan Vina, bukanlah jalan utama bagi pengendara.

“Yang saya tahu di lokasi itu, di Jalan Perjuangan dulu itu sepi. Ada lalu-lalang motor cuma enggak banyak,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Samsuri, karena kondisinya yang masih sepi, jarang ada bangunan di sekitar Jalan Perjuangan, termasuk lampu penerangan.

“Lampu penerangan enggak ada, bangunan dulu enggak ada. Itu perbedaannya sekarang,” ujar Samsuri.

Baca Juga: Usut Kasus Pembunuhan Vina, Komnas HAM Terjun ke Cirebon Minta Keterangan Keluarga Korban

Pada hari Vina dan Eky dibunuh, Samsuri yang tinggal di dekat lokasi kejadian, mengaku tidak mendengar adanya keributan.

“Malam itu, enggak ada (keributan). Kalau ada, mungkin warga juga akan langsung lapor RT RW, jangan sampai ada keributan gitu,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bernama Aep, mengaku melihat kejadian pembunuhan Vina dan Eky pada 2016 silam.

Aep mengaku melihat kejadian itu karena dirinya pernah merantau ke Cirebon sejak 2011. Namun, setelah ada insiden pembunuhan itu, ia kembali ke Cikarang pada 2016 silam.

Saat pembunuhan Vina dan Eky terjadi pada 8 tahun silam, Aep mengeklaim melihat langsung peristiwa tersebut.

Baca Juga: Mabes Polri Ungkap Alasan Polda Jabar Hapus 2 Nama DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Katanya

Saat itu, Aep mengatakan sedang nongkrong di sebuah warung dekat tempat kejadian perkara (TKP).

Tak lama kemudian, ia mengaku melihat sekawanan pelaku yang menyerang Vina dan Eky yang menumpang sepeda motor.

"Terus dikejar-kejar, bicara melempar saya kurang tahu ya (jumlah orang yang terlibat pelemparan). Berhubung saya takut di situ, akhirnya saya pulang saja," ujar Aep.

Dia mengaku mengenal wajah delapan pelaku pembunuhan Vina dan Eky. Namun, tidak mengetahui nama-nama mereka.

Selain itu, kata Aep, sekelompok remaja pembunuh Vina itu juga sering nongkrong di seberang cuci steam kendaraan tempatnya bekerja.

Baca Juga: Kuasa Hukum Ungkap Asal Usul Nama Pegi Setiawan Jadi Robi yang Ternyata Adik Kandung Tersangka

“Enggak pernah (interaksi). Ini saya tahu saja anak-anak sering nongkrong di sana depan bengkel saya," katanya.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x