Kompas TV nasional politik

Analis Sebut Pilkada Jakarta Seperti Pilpres Tahap 2 Jika Anies dan Ridwan Kamil Bertarung

Kompas.tv - 18 Juni 2024, 12:59 WIB
analis-sebut-pilkada-jakarta-seperti-pilpres-tahap-2-jika-anies-dan-ridwan-kamil-bertarung
Direktur Eksekutif Lingkar Madanii, Ray Rangkuti dalam dialog Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Selasa (18/6/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Analis politik Ray Rangkuti menyebut peta pertarungan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 akan seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tahap dua jika Ridwan Kamil dan Anies Baswedan bertarung di situ.

Analisis Ray Rangkuti tersebut disampaikan dalam dialog Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Selasa (18/7/2024).

“Ini Pilpres tahap kedua, karena petanya nanti akan seperti di Pilpres. Cuma yang kita akan lihat itu nanti PDI akan ke mana, begitu,” kata dia.

“Apakah akan mencalonkan sendiri karena kan PDIP tinggal butuh sekitar 3-4 kursi lagi, atau bisa saja PDIP dengan PKS gabung,” tambahnya.

Baca Juga: Anies Sebut Pikirkan Nasib Rakyat Jakarta Lebih Penting daripada Soal Siapa yang Ikut Pilkada

Jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bergabung dengan Patai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilkada Jakarta 2024, lanjut Ray, mereka tidak memerlukan figur tokoh yang akan diusung.

“Mereka tidak memikirkan figur, karena dua partai ini kelihatan di Jakarta itu cukup solid pemilihnya, alias siapa pun yang mereka dorong pemilihnya akan tetap bersama mereka.”

“Kalau mereka gabung, itu akan menjadi kekuatan tersendiri. Artinya apa? Anies juga akan kehilangan basis yang cuup kuat,” tuturnya.

Anies, kata Ray, bukan lagi menjadi figur yang menonjol jika PKS tidak mendukung dia dalam Pilkada Jakarta, karena umumnya pemilih Anies itu adalah pemilih PKS.

“Jadi kalau PKS dorong sendiri, bukan nama Anies misalnya,  dan gabung dengan PDI, itu artinya setidaknya sepertiga suara DKJ (Jakarta)  itu sudah masuk ke dua partai ini.”

Saat ditanya mengenai kemungkinan PKS akan mendorong nama baru selain Anies di Pilkada Jakarta, Ray hanya menyebut bahwa target PKS jika mengusung Anies adalah ada kadernya yang menjadi calon wakil gubernur.

“Saya kira target minimal mereka adalah calon wakil gubernur, dan itu sangat logis, mereka adalah pemenang kursi terbanyak. Artinya kalau Anies itu target mereka adalah calon wakil gubernur,” ia menegaskan.

“Kalau Anies, itu target mereka, calon wakil gubernur. Cuma memang  sepanjang yang kita lihat dengan PKS ini kemampuan lobi mereka itu nggak cukup memadai.”

Baca Juga: Soal Bakal Dampingi Anies di Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Kita Belum Bicara Sampai Situ

Ia kemudian mencontohkan yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu, yang menurutnya seharusnya jatah wakil ada di tangan PKS.

“Kita lihatlah peristiwa di DKI saat itu ya, mestinya jatah wakil kan jatah mereka tapi tiba-tiba yang naik adalah Bung Riza Patria.”

“Jadi menurut saya salah satu kelemahan PKS itu kemampuan lobi, nggak terlalu kuat begitu,” ulangnya.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x