Kompas TV nasional rumah pemilu

Skenario Kerja Sama PDI-P dan PKB di Pikada 2024: Jakarta Usung Anies, Jawa Timur Cagub dari PDI-P

Kompas.tv - 25 Juni 2024, 23:30 WIB
skenario-kerja-sama-pdi-p-dan-pkb-di-pikada-2024-jakarta-usung-anies-jawa-timur-cagub-dari-pdi-p
Kolase foto Anies Baswedan dan Logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P. Anies masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dari PDIP. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP PDI-Perjuangan (PDI-P) Eriko Sotarduga membeberkan kemungkinan gambaran kerja sama yang akan dibangun DPP PDI-P dengan PKB di Pilkada serentak 2024. 

Eriko menilai untuk Pilkada Jakarta peluang kerja sama atau koalisi PDI-Perjuangan dengan PKB mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur masih terbuka lebar.

Terlebih jika melihat perolehan kursi DPRD DKI Jakarta, koalisi PDI-P dan PKB sudah cukup untuk mendaftarkan Anies Baswedan sebagai bakal cagub di Pilgub Jakarta 2024. 

Di Pileg DPRD Jakarta 2024, PDI-P menjadi pemenang kedua setelah PKS. Dengan 850,174 suara partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu diperkirakan mendapat 15 kursi di DPRD DKI Jakarta, 

Adapun PKB memperoleh 470,682 suara diperkirakan mendapat 10 kursi di DPRD Jakarta.

Baca Juga: Resmi! PKS Usung Pasangan Anies Baswedan- Sohibul Iman di Pilkada Jakarta

"Cukup enggak kalau PKB sama PDI Perjuangan? Sudah cukup ya kan. Ini asumsi dulu ya supaya kita memahami. Nah 25 kursi sudah cukup," ujar Eriko di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (25/6/2024). Dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Eriko menambahkan jika nantinya kerja sama PDI-P dan PKB di Pilgub Jakarta 2024 resmi dibangun, kemungkinan PDI-P menawarkan agar kader terbaiknya bisa menjadi Cagub di Pilkada Jawa Timur. 

Menurutnya hal tersebut sangat wajar dalam membangun kesepakatan kerja sama. Sebab dalam membangun kerja sama politik tidak ada partai yang bisa mengedepankan egonya sendiri.

Partai juga tidak bisa bergantung pada partainya sendiri dalam proses pemenangan calon, tetapi juga membutuhkan mesin politik partai lain.

"Katakan kalau di Jakarta, misalnya, berandai-andai, PKB menjadi calon gubernurnya. Boleh enggak di Jawa Timur PDI-P yang menjadi calon gubernurnya? Boleh, kan? Bukan barter, melainkan itulah yang namanya kerja sama," ujar Eriko. 

Baca Juga: PKS Buka Peluang Ajak PDIP Dukung Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta



Sumber : Kompas TV/Kompas.id



BERITA LAINNYA



Close Ads x