JAKARTA, KOMPAS.TV - Gempa berkekuatan 5 skala richter yang melanda Kabupaten Bandung baru-baru ini berdampak pada operasional kereta cepat Whoosh.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), selaku pengelola layanan kereta cepat tersebut memastikan bahwa sistem deteksi gempa mereka berfungsi optimal dan langsung merespons peristiwa tersebut.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,9 yang berpusat dekat jalur kereta cepat Whoosh memicu respons cepat dari tim KCIC.
"Titik pusat gempa cukup berdekatan dengan jalur kereta cepat," tulis Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa, lewat siaran persnya, Rabu (18/9/2024).
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa utama tersebut disusul oleh 8 gempa susulan dengan kekuatan yang bervariasi.
Baca Juga: KCIC Batalkan 14 Keberangkatan Kereta Cepat Whoosh Akibat Gempa di Bandung
Menanggapi situasi ini, tim prasarana KCIC segera melakukan inspeksi menyeluruh terhadap infrastruktur jalur kereta cepat menggunakan kereta perawatan.
Meski jalur kereta Whoosh dirancang untuk tahan terhadap gempa hingga kekuatan 8 skala richter, PT KCIC tetap melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada dampak eksternal seperti tanah longsor, pohon tumbang, atau perubahan kondisi tanah yang bisa mempengaruhi jalur kereta.
Inspeksi ini mencakup seluruh jalur sepanjang 144 km, yang sebagian besar melewati area perbukitan.
Beberapa elemen penting yang diperiksa meliputi:
Berdasarkan pantauan awal dari Operation Control Center (OCC) di Tegalluar yang menggunakan sensor dan 1.399 CCTV di sepanjang jalur kereta, hingga saat ini belum ditemukan kerusakan pada infrastruktur kereta cepat Whoosh.
Kereta cepat dijadwalkan kembali beroperasi pada pukul 15.00 WIB setelah pemeriksaan menyeluruh selesai.
Namun, 16 perjalanan kereta Whoosh harus dibatalkan, yang terdiri dari 8 perjalanan rute Halim-Tegalluar dan 8 perjalanan rute sebaliknya.
Bagi penumpang yang terdampak pembatalan, PT KCIC menawarkan pengembalian tiket secara penuh, dengan proses pengembalian yang bisa diselesaikan dalam waktu maksimal 24 jam setelah pengajuan pembatalan.
Penumpang dapat mengurus pembatalan tiket di loket Stasiun Whoosh Halim, Padalarang, Tegalluar, dan Stasiun Feeder Bandung.
Proses ini dapat dilakukan hingga 3 hari setelah jadwal keberangkatan.
Untuk penumpang yang memilih tidak menunggu, mereka disarankan menggunakan moda transportasi lain dan dapat melakukan pembatalan tiket di hari berikutnya.
Baca Juga: BMKG Imbau Warga Tetap Waspada Mengenai Gempa Megathrust
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.