Pramono Anung Akhirnya Ikut Retret: Ada yang Perlu Dipersiapkan, Inilah Bagian Proses Politik

MAGELANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jakarta sekaligus kader PDI Perjuangan Pramono Anung mengaku berkomunikasi baik dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Wakil Menteri Bima Arya Sugiarto meskipun terlambat hadir mengikuti rangkaian retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

Demikian Pramono Anung dikonfirmasi saat tiba di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Senin (24/2/2025).

“Saya terus berkomunikasi dengan Pak Mendagri, Pak Wamen, dan para menteri yang lain, termasuk yang kemudian, kalau sudah sampai di sini kan komunikasinya baik-baik saja,” ucap Pramono.

Baca Juga: Prabowo: Jangan Salah, Danantara Bukan Sekadar Kelola Investasi tapi Instrumen Pembangunan Nasional

Pramono mengatakan, memang ada hal yang perlu dipersiapkan untuk dirinya bisa mengikuti kegiatan retret hari ini. Menurutnya, hal tersebut bagian dari proses politik yang harus ditangani bersama-sama.

“Bahwa ada hal yang perlu dipersiapkan ya inilah bagian proses politik yang harus ditangani bersama-sama dan alhamdulillah ini selesai pada sekarang ini,” ujar Pramono.

Sebagaimana diketahui, retret yang digelar pemerintah tidak dihadiri oleh sejumlah kader PDIP yang menjadi kepala daerah pada hari pertama hingga ketiga. Hal tersebut terjadi karena Megawati Soekarnoputri mengeluarkan instruksi kepada kepala daerah dari PDIP untuk menunda hadir pada Retret di Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Tok! Prabowo Teken Keppres Tata Kelola BPI Danantara

Megawati beralasan telah terjadi kriminalisasi hukum terhadap Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Komisi Pemberantasan Korupsi RI yang membuatnya mengeluarkan sikap.

Ia pun menginstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21 - 28 Februari 2025.

“Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum. Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call,” tulis edaran yang ditandatangani Megawati.