Kompas TV nasional hukum

Polisi Sebut Ada Dua Korban Kekerasan Seksual Lain yang Diduga Dilakukan Mahasiswa PPDS Unpad

Kompas.tv - 10 April 2025, 10:51 WIB
polisi-sebut-ada-dua-korban-kekerasan-seksual-lain-yang-diduga-dilakukan-mahasiswa-ppds-unpad
Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan memberikan keterangan terkait kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berinisial PAP alias Priguna Anugerah Pratama (31), dalam program Kompas Petang KompasTV, Rabu (9/4/2025). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube KompasTV)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan mengungkapkan, ada dua korban dugaan kekerasan seksual lain yang dilakukan seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berinisial PAP alias Priguna Anugerah Pratama (31). 

"Jadi, hasil keterangan dari rumah sakit, ada dua korban lagi yang sudah mengadukan ke rumah sakit dan nanti akan kita lakukan pemeriksaan juga," terang Surawan dalam program Kompas Petang KompasTV, Rabu (9/4/2025). 

Ia menuturkan, dugaan kekerasan seksual yang terjadi kepada dua korban ini berbeda dengan kasus yang saat ini sedang ditangani kepolisian. 

"Peristiwanya berbeda dengan peristiwa yang sedang kita tangani dan itu memang waktunya juga berbeda dengan waktu yang kejadian," ungkap Surawan. 

Baca Juga: Kemenkes Minta STR Dokter PPDS Tersangka Kekerasan Seksual Keluarga Pasien Dicabut

Kasus yang sedang ditangani kepolisian dan disebut sebelumnya yakni kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan PAP terhadap keluarga pasien berinisiah FH yang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/3/2025). 

Namun, Surawan belum membeberkan detail peristiwa yang dialami dua korban lain tersebut karena pihaknya belum mendapat keterangan lengkapnya. 

"Kalau sudah kita mendapatkan keterangan, nanti kita akan sampaikan kembali," ujarnya. 

Namun, terkait modus, Surawan membeberkan, rata-rata modus yang dilakukan pelaku sama. 

"Jadi dengan dalih mengambil sampel darah ataupun mengambil sampel DNA, dan sebagainya, kemudian korban dibawa ke tempat yang sama ke lokasi yang sama, kemudian diberikan obat bius, setelah itu dilakukan pemerkosaan," paparnya. 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x