Tragedi Liga Meksiko: Partai Queretaro vs Atlas Dihentikan Bentrok Suporter, Belasan Orang Tewas

SANTIAGO DE QUERETARO, KOMPAS.TV - Pertandingan Liga Meksiko antara Queretaro vs Atlas, Minggu (6/3/2022) terpaksa dihentikan usai bentrokan suporter merambah ke lapangan.

Bentrokan brutal ini dilaporkan menewaskan belasan orang.

Bentrokan meluas ketika pertandingan di Stadion La Corregidora, Queretaro, ini memasuki menit 60-an.

Menurut laporan El Tiempo, bentrokan di tribun membuat petugas membuka akses ke lapangan agar penonton bisa menyelamatkan diri.

Pertandingan pun segera dihentikan. Para pemain dikirim ke ruang ganti masing-masing.

Ratusan orang yang ingin menghindari bentrokan, termasuk keluarga yang membawa anak-anak, berusaha kabur melintasi lapangan.

Namun, bentrokan juga meluas ke lapangan dan luar stadion.

Baca Juga: Suporter Palmeiras Tewas Ditembak di Luar Stadion Klub!

Akibat insiden ini, belasan orang dilaporkan tewas.

Rekaman korban suporter Atlas yang tergeletak di tribun dan luar stadion beredar di media sosial Meksiko.

Reporter TV Azteca, David Medrano melaporkan bahwa 17 orang meninggal dunia setelah bentrokan.

AS Mexico juga melaporkan 17 korban jiwa.

Sedangkan suratkabar The Record melaporkan setidaknya 15 orang tewas. 

Tetapi rilis pertama dari otoritas setempat membantah adanya korban jiwa.

Koordinasi Perlindungan Sipil Negara Bagian Queretaro menyebut tidak ada korban jiwa, terdapat 22 korban luka yang sembilan di antaranya dibawa ke rumah sakit, dua orang dalam kondisi serius.

Selain itu, suporter juga merusak perlengkapan VAR di dalam stadion ketika bentrokan berlangsung. 

Insiden di partai Queretaro vs Atlas ini pun dikecam berbagai pihak.

Presiden Eksekutif Liga Meksiko Mikel Arriola menegaskan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas keamanan di stadion harus dihukum.

Atlas pun mendesak otoritas melakukan investigasi dan menyeret para tersangka ke jalur hukum.

Kebanyakan korban insiden ini adalah suporter Atalas yang merupakan tim tamu.

Baca Juga: Suporter Dikeroyok hingga Tewas, Otoritas Yunani Janjikan Hukum Lebih Tegas