Kompas TV olahraga kompas sport

Geram dengan Ejekan Penggemar, Granit Xhaka Hampir Pergi dari Arsenal

Kompas.tv - 14 April 2022, 08:15 WIB
geram-dengan-ejekan-penggemar-granit-xhaka-hampir-pergi-dari-arsenal
Granit Xhaka kini tak mau lagi menjadi kapten Arsenal. (Sumber: Mirror)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Purwanto

LONDON, KOMPAS.TV - Gelandang bertahan Arsenal, Granit Xhaka, mengaku nyaris meninggalkan The Gunners karena berseteru dengan penggemar sendiri.

Bahkan Granit Xhaka sudah menyiapkan paspor dan koper untuk pergi. 

Keputusannya untuk meninggalkan Arsenal diambil usai kejadian pada 2019 lalu saat Arsenal menghadapi Crystal Palace dalam laga Liga Inggris di Stadion Emirates. 

Diketahui, selama 61 menit pertandingan itu, Granit Xhaka menjadi kapten Arsenal sebelum ditarik keluar untuk digantikan Bukayo Saka. 

Xhaka kemudian dicopot dari jabatan kapten oleh pelatih Arsenal saat itu, Unai Emery. 

Saat diganti, Xhaka langsung membuang ban kapten yang sebelumnya melingkar di lengannya, ia kemudian langsung diteriaki oleh suporter Arsenal selama berjalan keluar dari lapangan.

Tindakan penggemar ini ternyata membuat Xhaka menyerang balik dengan kata-kata kasar. 

Baca Juga: Granit Xhaka Tak akan Tinggalkan Arsenal

Dia juga menampilkan gesture meletakkan tangan di balik telinganya untuk merespons cemoohan dari penggemar sendiri.

Begitu keluar dari lapangan dan menuju lorong ruang ganti, Xhaka melepas jersei dan melemparnya ke lapangan.

Dikutip dari The Players' Tribune, Xhaka mengatakan bahwa dirinya merasa tidak dihargai oleh penggemar saat insiden itu.

Hal itu kemudian membuatnya memutuskan untuk hengkang. 

"Saya sudah selesai dengan Arsenal. Selesai. Ada kontrak dari klub lain, dan yang harus saya lakukan hanyalah menandatanganinya," kata Xhaka, dikutip dari The Players' Tribune, Kamis (14/4/2022).

Menurutnya, ejekan dari penggemar menunjukkan kebencian padanya dan itu menjadi hal yang selalu dia ingat. 

Xhaka mengaku tidak nyaman dengan sikap suporter yang justru menunjukkan rasa tidak hormat kepadanya. 

Baca Juga: Setelah Kieran Tierney, Arsenal Juga Kehilangan Thomas Partey

"Dengar, saya tidak pernah punya masalah dengan kritik. Tetapi untuk dicemooh oleh penggemar Anda sendiri? Sebagai kapten? Itu berbeda. Itu tentang rasa hormat," tutur Xhaka. 

"Hari itu, saya merasa sangat tidak dihargai. Komentar sudah melewati batas. Itu terasa sangat personal," ucapnya lagi. 

Namun, pelatih Arsenal saat ini, Mikel Arteta, yang datang menggantikan Emery pada Desember 2019, mencoba meyakinkan Xhaka untuk tetap di London Utara.

Arteta meminta Xhaka bertahan selama 6 bulan dan setelahnya tak akan menahan sang pemain jika kelak ingin pergi. 

Meskipun penampilannya terus-menerus jadi sorotan, Xhaka berhasil menjadi sosok berpengaruh dalam kebangkitan Arsenal bersama Arteta. 

Baca Juga: Jalani Operasi Lutut, Musim Kieran Tierney bersama Arsenal Berakhir Lebih Cepat




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x