Kompas TV olahraga sepak bola

Presiden FIFA Tanggapi Kericuhan di Final SEA Games, Sebut Jadi Penghambat Kemajuan Sepak Bola

Kompas.tv - 19 Mei 2023, 23:02 WIB
presiden-fifa-tanggapi-kericuhan-di-final-sea-games-sebut-jadi-penghambat-kemajuan-sepak-bola
Perkelahian yang terjadi dalam laga final sepak bola SEA Games 2023 antara Indonesia dan Thailand di Phnom Penh, Kamboja, Selasa, 16 Mei 2023. (Sumber: AP Photo/Tatan Syuflana)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden FIFA Gianni Infantino ikut menanggapi terkait insiden kericuhan di final sepak bola SEA Games 2023 antara Indonesia vs Thailand, Selasa (16/5/2023).

Menurut Infantino, Asia Tenggara merupakan wilayah yang sebenarnya mempunyai peluang sepakbolanya maju dan berkembang.

Akan tetapi kemajuan sepak bola di ASEAN terhambat karena seringkali adanya insiden kericuhan di lapangan.

"Sepak bola Asia Tenggara memiliki potensi untuk berkembang secara mendalam dan luas," kata Infantino seperti dikutip dari The Thao 247.

"Namun, pada akhirnya (sepak bola di region tersebut) terhambat oleh kekerasan dan asosiasi sepak bola dengan masalah sosial lainnya," sebutnya.

Lebih lanjut, Infantino menyayangkan terjadinya kericuhan hingga saling baku hantam tersebut. Apalagi kericuhan disebabkan oleh para staf dan ofisial tim yang berada di pinggir lapangan.

"Insiden pada malam tanggal 16 Mei di Stadion Olimpiade (Phnom Penh) sangat disayangkan," lanjut pria keturunan Italia-Swiss itu.

Baca Juga: Kericuhan di Final Sepak Bola SEA Games 2023, PSSI Sudah Maafkan Thailand

"Jika itu bentrok antara para pemain, mungkin masih bisa dimaklumi, tetapi yang memprovokasi adalah asisten dan pejabat tim bukannya mencoba menghentikannya."

"Gambar-gambar dari final SEA Games mengirim pesan yang sangat negatif, citra negatif dalam sepak bola," tutur Infantino.

Terakhir, Infantino berharap kericuhan di final sepak bola SEA Games 2023 itu menjadi yang terakhir kalinya. Ia ingin adanya metode guna mencegah hal tersebut kembali terjadi di kemudian hari.

"Saya berharap bahwa setelah serangkaian insiden dalam sepak bola Asia Tenggara, otoritas manajemen dari AFC, AFF, dan federasi sepak bola nasional akan meninjau dan menemukan metode yang efektif untuk mencegah insiden semacam itu di masa depan," pungkasnya.

Usai kericuhan tersebut, Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) telah mengeluarkan pernyataan minta maaf secara terbuka kepada semua pihak terkait atas penyerangan tersebut.

FAT juga menegaskan akan melakukan penyelidikan untuk mencari titik terang insiden tersebut dan bakal menghukum tegas pihak yang bersalah. 

Baca Juga: Indonesia vs Thailand Ricuh, FAT Minta Maaf dan Berjanji Hukum Pihak yang Bersalah


 

 



Sumber : The Thao 247



BERITA LAINNYA



Close Ads x