Kompas TV olahraga sepak bola

Soal Kerusuhan Suporter di Liga 1, Erick Thohir: Jangan Lupa Peristiwa Kanjuruhan Belum Selesai

Kompas.tv - 16 Juli 2023, 20:39 WIB
soal-kerusuhan-suporter-di-liga-1-erick-thohir-jangan-lupa-peristiwa-kanjuruhan-belum-selesai
Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023). (Sumber: Istimewa)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam pertandingan pekan ke-3 Liga 1 2023-2024 antara Persik vs Arema di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (15/7/2023) lalu, terjadi insiden yang melibatkan oknum suporter Arema FC yang menyusup ke dalam stadion.

Kejadian tersebut menyebabkan ketegangan di tribun dan di luar stadion.

Respons tegas datang dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang sangat menyayangkan kejadian ini.

Menyadari bahwa sepak bola Indonesia saat ini sedang dalam pantauan FIFA, dengan buntut tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir menegaskan bahwa selama dua tahun ke depan tidak akan ada suporter tamu yang diperbolehkan dalam Liga 1 2023-2024.

Kesepakatan ini sudah dituangkan dalam regulasi dan dilindungi oleh pihak keamanan.

Erick Thohir mengajak para suporter untuk menjadi bagian dari transformasi ini dan berperan aktif dalam menjaga kondusivitas.

Baca Juga: Ketum PSSI Erick Thohir Pantau Langsung Seleksi 947 Peserta Timnas U-17 di Gianyar Bali!

Dia menekankan bahwa jika ada ketidakpatuhan yang terus-menerus, hukuman dari FIFA akan tak terhindarkan.

"Ayo suporter harus jadi bagian dari transformasi ini. Jangan lupa peristiwa Kanjuruhan belum selesai. FIFA ini baru memantau Indonesia dua tahun, makanya tidak ada suporter tamu selama dua tahun," kata Erick Thohir, Minggu (16/7/2023) dikutip dari Kompas.com. 

"Kalau ini terus-menerus, tidak ada introspeksi diri kita, dari suporter, klub, dan tentu tim panitia, tamu, percaya sama saya, (kita pasti) dihukum. Apa kita mau dihukum? Ya saya yakin pasti ada hukuman," imbuhnya.

Namun, Erick Thohir juga memahami bahwa penerapan regulasi ini tidak bisa dilakukan secara instan.

Kultur sepak bola Indonesia yang militan membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

Dalam hal ini, kesadaran untuk menghormati regulasi menjadi kunci utama.

Dalam upaya membangun hubungan yang lebih baik antara suporter dan klub, program-program seperti Jambore Suporter di Jawa Timur diinisiasi.

"Memang sepertinya kita tidak siap ya, memang ini kan perlu waktu. Sama ketika kita bicara situasi di lapangan, saya ngerti, perlu waktu suporter ngerti,” ujar Erick Thohir.

Baca Juga: Seleksi Timnas U17: Erick Thohir Sebut Tidak Boleh Ada 'Titipan'

"Kemarin pada waktu di Jatim, ada Jambore suporter ya, kita buat program untuk suporter supaya kita ketemu hatinya," katanya.

Erick Thohir berharap dengan adanya program ini, para suporter dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dan terjalinlah keakraban antara suporter dan klub.




Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x