Kompas TV olahraga badminton

Kematian Zhang Zhijie, Media China Kritik Prosedur Penanganan Medis Darurat

Kompas.tv - 2 Juli 2024, 17:21 WIB
kematian-zhang-zhijie-media-china-kritik-prosedur-penanganan-medis-darurat
Dalam foto yang dirilis Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), para pemain dan ofisial mengheningkan cipta untuk pebulutangkis Tiongkok Zhang Zhi Jie yang meninggal dunia setelah pingsan saat bermain di Kejuaraan Asia Junior Minggu malam, di Stadion Amongrogo Yogyakarta, Indonesia, Senin (1/7/2024). (Sumber: PBSI melalui AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

Pada situasi tersebut, ofisial tim China meminta Zhang Zhijie ditransfer ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, untuk kemungkinan dilakukan tata laksana lebih lanjut.

Zhang Zhijie tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi, disertai dengan tanda kematian sekunder. Kemudian  dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama 1,5 jam. 

Akan tetapi, tetap tidak ada respons sirkulasi spontan sehingga tidak dilakukan tata laksana penanganan lebih lanjut. Tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB dan Zhang Zhijie dinyatakan meninggal dunia.

Terkait kematian tragis Zhang Zhijie ini, Xinhua pun mengkritik prosedur administratif ini yang seharusnya disederhanakan untuk memprioritaskan keselamatan artis.

"Pedoman medis Komite Olimpiade Internasional menetapkan bahwa sumber daya, fasilitas, peralatan, dan layanan yang diperlukan harus tersedia selama acara Olimpiade. Rencana medis darurat khusus untuk setiap tempat dan cabang olahraga harus ditetapkan, termasuk protokol untuk mengevakuasi atlet yang sakit parah atau cedera," tulis Xinhua.

"Peraturan Federasi Bulu Tangkis Dunia mengharuskan wasit untuk menangani cedera atau penyakit atlet dengan hati-hati dan fleksibel, serta segera menilai tingkat keparahannya. Jika perlu, wasit harus memanggil kepala wasit untuk memutuskan apakah dokter turnamen atau personel lain perlu memasuki area pertandingan."

PBSI pun berencana membawa SOP penanganan medis atlet ini ke BWF agar tim medis bisa masuk ke lapangan tanpa harus menunggu izin dari wasit.

"PBSI akan membawa kasus ini ke BWF demi kebaikan dan keselamatan atlet di masa mendatang,” kata Broto dikutip dari Kompas.id.

Xinhua kembali menegaskan bahwa apa pun peraturan yang ada di dalam olahraga, keselamatan atlet harus menjadi prioritas yang utama.

"Prinsip utama dalam olahraga adalah mematuhi aturan, tetapi terlepas dari bagaimana aturan dirumuskan atau bagaimana wasit memimpin pertandingan, mengutamakan nyawa harus selalu menjadi aturan tertinggi di lapangan," tutup Xinhua.

Baca Juga: Atlet Bulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal, PBSI Bakal Surati BWF


 



Sumber : Xinhua



BERITA LAINNYA



Close Ads x