Kompas TV olahraga badminton

Kematian Tragis Zhang Zhijie, Begini Tanggapan dari BWF

Kompas.tv - 2 Juli 2024, 22:42 WIB
kematian-tragis-zhang-zhijie-begini-tanggapan-dari-bwf
Logo BWF. (Sumber: bwfbadminton.com)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kejadian tragis meninggalnya Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia di Yogyakarta, Indonesia, membawa duka mendalam bagi komunitas bulu tangkis dunia. Badminton World Federation (BWF) akhirnya memberikan respons terkait hal ini.

Dalam pernyataannya Selasa (2/7/2024), BWF menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Zhang, rekan satu timnya, Asosiasi Bulutangkis Tiongkok, dan komunitas bulu tangkis Tiongkok.

"Kami mengambil kesempatan ini untuk sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Zhang Zhijie, rekan satu timnya, Asosiasi Bulutangkis Tiongkok, dan seluruh komunitas bulu tangkis Tiongkok," tulis BWF.

Insiden yang mengejutkan ini mendorong BWF untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna meninjau secara menyeluruh peristiwa tersebut. 

Dalam pernyataannya, BWF menegaskan akan berkonsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk memahami lebih jauh tentang kejadian ini.

"Kematian Zhang di Kejuaraan Asia Junior di Yogyakarta, Indonesia adalah kejadian tragis, dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah ini dengan cermat dalam konsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)," tambah BWF.

"Meskipun Kejuaraan Asia Junior berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman medis yang tersedia untuk digunakan oleh badan pengatur lainnya (regional atau nasional) yang menjadi tuan rumah turnamen yang disetujui BWF. Namun, implementasi pedoman medis dan praktik medis di tempat tergantung pada masing-masing badan pengatur."

"BWF sedang menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar telah diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang saat ia jatuh di lapangan."

Berdasarkan pedoman yang ada, lanjut BWF, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, bertanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia.

"Sesuai dengan pedoman, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, bertanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, untuk memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat dapat tersedia (misalnya ambulans)," jelas BWF.

Baca Juga: Kematian Zhang Zhijie, Media China Kritik Prosedur Penanganan Medis Darurat

"Saat menerapkan pedoman ini, ditekankan bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk merespons semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin."

Setelah menyelesaikan peninjauan, BWF akan menentukan apakah aspek-aspek spesifik dari pedoman ini perlu diubah.

"Setelah tinjauan kami selesai, kami akan menentukan apakah aspek spesifik dari pedoman ini perlu diubah," kata BWF.

"Tinjauan yang ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF terkait intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia," demikian pernyataan tersebut.


Diberitakan sebelumnya, pebulu tangkis berusia 17 tahun asal China Zhang Zhijie tiba-tiba kolaps saat tengah bertanding melawan Kazuma Kawano asal Jepang pada pertandingan Kejuaraan Junior Bulu Tangkis Asia, Minggu (30/6/2024).

Zhang diduga mengalami henti jantung mendadak dan dalam video yang beredar terlihat sempat kejang-kejang.

Namun saat terjatuh itu, petugas medis tidak segera melakukan tindakan. Zhang pun telat untuk mendapatkan pertolongan pertama berupa penggunaan defibrilator eksternal otomatis dan pelaksanaan resusitasi jantung.

Broto Happy dari tim Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Badminton Asia Junior Championship membeberkan bahwa tim medis dan dokter turnamen segera masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapatkan call (panggilan) dari referee (wasit).

Itu merupakan regulasi atau aturan sesuai dengan SOP (prosedur standar operasi) dan guidelines (panduan) yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Badminton Asia (Badan Bulu Tangkis Asia).

Setelah mendapatkan perawatan pertama, dokter dan medis memutuskan untuk segera membawa Zhang Zhijie ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Sesampainya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr S Hardjolukito yang berjarak 4,7 km atau 10 menit perjalanan, dilakukan assessment terhadap Zhang Zhijie dan ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan. 

Kemudian dilakukan prosedur pertolongan medis berupa pijat jantung luar disertai alat bantu napas yang dilakukan selama tiga jam. 

Namun, Zhang Zhijie tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis pun menyatakan korban meninggal pada pukul 20.50 WIB yang kemudian disampaikan kepada pihak ofisial tim China.

Pada situasi tersebut, ofisial tim China meminta Zhang Zhijie ditransfer ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, untuk kemungkinan dilakukan tata laksana lebih lanjut.

Zhang Zhijie tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi, disertai dengan tanda kematian sekunder. Kemudian  dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama 1,5 jam. 

Akan tetapi, tetap tidak ada respons sirkulasi spontan sehingga tidak dilakukan tata laksana penanganan lebih lanjut. Tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB dan Zhang Zhijie dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Informasi Terbaru Zhang Zhi Jie Atlet yang Meninggal saat Badminton Asia Championship 2024



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x