“Saya minta, cut off data dipadankan dengan data EMIS sehingga margin errornya lebih sedikit dari tahun lalu. Bagus tidaknya dan lancar tidaknya penyaluran BOS, sangat ditentukan juga oleh kualitas data,” ujarnya.
Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Papay Supriatna menambahkan, Kemenag juga mengevaluasi terhadap penyaluran BOS Madrasah tahap I. Evaluasi bertujuan untuk memitigasi persoalan yang terjadi dalam penyaluran BOS.
Menurut Papay, total anggaran BOP RA 2024 sebesar Rp812,15 miliar untuk 29.975 lembaga.
Anggaran ini sudah disalurkan pada Tahap I sebesar Rp405,71 miliar (49,95%).
Baca Juga: Bahlil Ungkap Prabowo Usul Izin Tambang Tak Hanya untuk Ormas Keagamaan
“Untuk tahap II, anggaran sebesar Rp406,44 miliar. Dari jumlah itu, ada Rp89,24 miliar atau 21,96% yang statusnya masih terblokir automatic adjustment,” ungkap Papay.
Untuk dana BOS Madrasah 2024, teralokasikan Rp8,25 triliun untuk madrasah swasta. Jumlah ini terdiri atas Rp3,44 triliun alokasi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta; Rp3,051 triliun alokasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta, dan Rp1,75 triliun untuk Madrasah Aliyah (MA) Swasta.
“Total Penerima BOS TA 2024 sebanyak 50.494 Madrasah, terdiri atas 24.496 MI, 17.182 MTs, dan 8.816 MA,” sebutnya.
Baca Juga: PBNU Larang Pengurus Minta Dana ke Masyakatat untuk Kegiatan Organisasi
Pada tahap I, Anggaran BOS Madrasah sudah tersalurkan sebesar Rp4,12 triliun atau 49.95%.
Untuk Tahap II, dana tersedia sebesar Rp4,092 triliun dan Rp2,5 triliun di antaranya masih dalam status blokir Automatic Adjusment.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.