Kompas TV regional peristiwa

Kisah Sedih Ojol: Hujan-hujanan Antar 14 Ayam Geprek Ternyata Rumah Kosong, Tabungan Raib

Kompas.tv - 27 September 2020, 18:26 WIB
kisah-sedih-ojol-hujan-hujanan-antar-14-ayam-geprek-ternyata-rumah-kosong-tabungan-raib
Audy Hamdani, pengemudi ojek online yang mengalami order fiktif dan penipuan. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fadhilah

SEMARANG, KOMPAS.TV - Nasib kurang baik tengah menimpa Audy Hamdani (59). Pengemudi ojek online (ojol) asal Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, itu mendapatkan order fiktif.

Akibatnya, uang tabungan Audy Hamdani ludes dikuras seorang penipu. Dalam satu hari itu, Audy merugi ratusan ribu rupiah.

Padahal, dia biasanya hanya memeroleh pendapatan Rp 30.000 hingga Rp 70.000 jika orderannya ramai.

Baca Juga: Kasihan, Kakek Ojol Ini Jadi Korban Order Fiktif

Kronologi

Kisah sedih Audy Hamdani berawal saat dia mendapatkan pesanan 14 bungkus ayam geprek dan minuman dengan harga Rp 315.000.

Meski kondisi hujan, dia tetap berusaha sesegera mungkin mengantarkan makanan ke Jalan Taman Blimbing, Peterongan, Semarang Selatan.

Audy kebingungan lantaran setelah sampai di alamat yang dituju, ternyata rumah itu tak berpenghuni.

"Ada pesanan waktu 22 September sore. Waktu diantar ke alamat ternyata malah rumah kosong," jelas Audy saat dikonfirmasi, Sabtu (26/9/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Kondisi Hujan Malah Diminta Batal

Dalam kondisi kehujanan, Audy lalu berteduh di sekitar lokasi agar makanan tersebut tidak basah.

"Saya takut makanan yang saya bawa ini basah," ucapnya.

Audy lalu menelepon pemesan. Namun, pemesan malah meminta agar pesanan itu dibatalkan.

"Setelah sampai tempat itu malah disuruh untuk cancel pesanannya," kata dia.

Baca Juga: Drivel Ojol 59 Tahun Dapat Order Fiktif, Kena Tipu Juga Hingga Uang Tabungannya Habis

Tabungan Dikuras

Dalam kondisi bingung, Audy mendapatkan telepon dari pemesan ayam geprek.

Namun kali ini orang misterius itu meminta Audy mengecek uang tabungan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Audy secara tidak sadar menuruti berbagai instruksi penelepon, mulai dari memfotokan jumlah saldo sampai memasukkan sejumlah nomor. Ternyata penelepon ingin menguras tabungan Audy.

"Saya tidak sadar jadi menurut saja yang diminta penelepon," jelasnya.

Setelahnya, Audy menyerahkan makanan itu ke sebuah panti asuhan di Tlogosari, Semarang, agar tidak sia-sia.

Baca Juga: 16 Pelaku Order Fiktif Taksi Online Ditangkap Polisi

Ilustrasi jasa layanan ojek online (ojol) (Sumber: tribunnews.com)

Baru Sadar Ditipu namun Ikhlas

Audy kemudian baru menyadari dirinya menjadi korban penipuan setelah hendak mengisi saldo di akun ojek online-nya. Audy terkejut ketika melihat tabungannya sebesar Rp 500.000 lenyap.

"Saya kaget, pas saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis. Saat itu saya ingin ambil uang untuk top-up," ucapnya.

Dia sudah berusaha menelepon orang misterius tersebut, tetapi nomornya telah diblokir.

Setelah mengecek di bank, Audy mendapati si penipu ternyata membeli pulsa menggunakan uang tabungannya.

Pria yang sudah tiga tahun menjadi pengemudi ojol itu memilih ikhlas dan kembali bekerja dengan semangat. Sebab dirinya harus tetap mencari nafkah untuk keluarganya.

Meski saat pandemi, pendapatannya sebagai pengemudi ojol semakin tak menentu, Audy mengaku ikhlas. "Yang penting bisa kerja dan sehat terus," pungkasnya.

Baca Juga: Hanya Hidup Berdua, Kisah Haru Driver Ojol Bawa Anak Balitanya Saat Bekerja

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x