Kompas TV regional viral

Kisah Muhammad Ghifari Akbar, Pemulung yang Fotonya Viral Saat Ngaji di Trotoar

Kompas.tv - 6 November 2020, 09:07 WIB
kisah-muhammad-ghifari-akbar-pemulung-yang-fotonya-viral-saat-ngaji-di-trotoar
Kisah pemulung bernama Akbar, remaja asal Garut (Sumber: KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)
Penulis : Dian Septina

JAKARTA, KOMPAS.TV - Foto seorang remaja pemulung yang sedang membaca Al Quran di pelataran toko di Jalan Braga, Kota Bandung, viral di media sosial.

Muhammad Ghifari Akbar, remaja berusia 16 tahun yang ternyata sudah 5 tahun lebih mencari ibunya yang pergi mencari kerja di Arab Saudi.

"Ibunya pergi mau kerja ke Arab sejak usia Akbar 8 bulan dan kakaknya usia 18 bulan," jelas nenek Akbar, Uti, saat ditemui di rumahnya di Kampung Sodong, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Kamis (5/11/2020).

Sejak itu, Akbar tak pernah lagi bertemu dengan sang ibu yang bernama Siti. Setelah ditinggal ibunya, menurut Nenek Akbar, cucunya sempat tinggal bersama paman dari ayahnya di Singajaya, Garut.

Setelah ayahnya menikah lagi, Akbar sempat tinggal bersama orangtuanya di rumah yang tidak jauh dari neneknya.

Namun, tidak lama kemudian Akbar minta untuk tinggal di rumah Uti, karena merasa tidak nyaman di rumah ayahnya. Akbar memilih pergi dari rumah neneknya dan berhenti sekolah. Setelah keluar sekolah, Akbar pun makin tidak betah di rumah.

Sejak itulah Akbar memulai melancong ke berbagai kota, mulai Bantul Yogyakarta, Lampung hingga terbaru ke Kota Bandung. Di Kota Bandung inilah Akbar terfoto tengah mengaji di emper toko Jalan Braga.

Ketika itu, remaja asal Kabupaten Garut itu sedang beristirahat sembari menunggu hujan reda saat bekerja mencari barang rongsokan.

Akbar tak mengangka fotonya itu akan menjadi viral. Ia sendiri tak mengetahui orang yang mengambil protretnya. Ia baru tahu fotonya viral setelah diberi tahu seorang polisi. Akbar yang lebih suka dipanggil Ghifa Al Ghifari mengaku, setelah foto itu viral, banyak yang mencari dirinya.

Amanah dari nenek dan ayahnya ini dipegang kuat oleh Akbar. Setiap kali mengembara, ia selalu bawa bekal sarung dan Al Quran. Dengan bekal itu, Akbar merasa tak pernah takut dan khawatir ke mana pun pergi. Akbar mengaku, membaca Al Quran memang telah menjadi kebiasaannya selama hidup di jalanan. 

Setelah bertahun-tahun mencari ibunya, Akbar pun saat ini seperti putus asa dan tidak lagi berharap bisa bertemu perempuan yang melahirkannya itu. "Enggak mau (ketemu ibu), biarin aja kalau memang dia mau ketemu ya datang ke sini," katanya. 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x