Kompas TV regional politik

Debat Pilkada Solo Dinilai seperti Bumi dan Langit, Gibran Berapi-api, Bagyo Lebih Kalem

Kompas.tv - 7 November 2020, 19:22 WIB
debat-pilkada-solo-dinilai-seperti-bumi-dan-langit-gibran-berapi-api-bagyo-lebih-kalem
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo menunjukkan masing-masing nomor urut undian dalam rapat pleno yang digelar KPU di Hotel Sunan Solo, Kamis (24/9/2020). Paslon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa mendapatkan nomor urut 1 dan paslon jalur perseorangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) mendapatkan nomor urut 2. (Sumber: KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)
Penulis : Fadhilah

Namun, Teguh menyoroti penguasaan materi kedua paslon. Menurutnya, mereka masih belum spesifik kepada masalah riil yang dihadapi masyarakat Kota Solo.

"Kalau dilihat dari aspek penguasaan materi, saya kira karena keduanya itu kan masih baru dan bukan petahana. Jadi belum pernah menjadi wali kota dan wakil wali kota. Masih minim penguasaan medan. Materi juga masih terlalu umum. Belum menginjak pada hal-hal yang sifatnya spesifik," ujarnya.

Baca Juga: Maju Pilkada Solo, Berapa Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka?

Tema debat perdana juga belum fokus ke akar masalah karena masih membahas persoalan umum yang dihadapi masyarakat.

"Solo ini kan luas sekali dimensinya. Ini kan cuma bicara mengenai Solo yang modern tapi tidak meninggalkan budaya yang lama. Judul tema sama isinya masih campur-campur. Belum fokus, misalnya fokus pada pelayanan publik, fokus pada pengendalian lingkungan. Belum fokus berbicara mengenai bagaimana eksis di era seperti ini," katanya.

Ia pun menyarankan tema paslon lebih spesifik membahas persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.

"Saya kira akan banyak manfaatnya kalau berbicara mengenai kasus nyata ke depan. Praktik di lapangan itu kan sudah diskusi ekonomi, penanganan Covid-19, soal lingkungan, tata lahan, pendidikan, bahaya narkoba. Jadi enggak usah bicara terlalu abstrak dan teoritis. Fokus pada penataan pasar tradisional, masakan lokal, misalnya PKL, itu kan jauh lebih nyata dan jauh lebih bermanfaat untuk masyarakat kecil," jelas Teguh.

Untuk itu, kedua paslon diharapkan dapat menggali kemampuan dan menguasai materi debat agar masyarakat yakin dalam menentukan pilihan.

"Debat publik bisa menjadi referensi masyarakat dalam menentukan pilihan. Sejauh mana nanti ide dan gagasan yang paling nyata. Masyarakat tentu bisa menilai," kata pengamat dari Undip Semarang itu.

Baca Juga: Ini Kata Cawalkot Solo Gibran dan Bagyo Soal Pilkada saat Pandemi Corona

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x