Kompas TV regional berita daerah

Eti Kurniawati, CPNS Wanita Pertama di MAN Tana Toraja yang Tak Berhijab

Kompas.tv - 1 Februari 2021, 10:59 WIB
eti-kurniawati-cpns-wanita-pertama-di-man-tana-toraja-yang-tak-berhijab
Eti Kurniawati, S.Si, Gr (kanan) bersama CPNS lainnya saat menerima SK Pengangkatan di Kantor Kemenag Sulawesi Selatan. Eti menjadi wanita pertama nonmuslim yang mengajar di MAN Tana Toraja. (Sumber: Dok Kemenag Sulawesi Selatan)
Penulis : Gading Persada

“Contohnya, karena lingkungan tempatku nanti semua pada pakai jilbab maka saya harus beradaptasi dengan menggunakan baju lengan panjang dan rok panjang pula,”papar dia.

Wanita yang selama ini berdomisili di Kota Makassar merasa tidak asing dengan lokasi penempatannya karena leluhurnya juga berasal dari Tana Toraja.

Eti Kurniawati, S.Si, Gr menunjukkan SK Pengangkatan di Kantor Kemenag Sulawesi Selatan. Eti akan menjadi wanita pertama non muslim yang akan mengajar di MAN Tana Toraja. (Sumber: Dok Kemenag Sulawesi Selatan)

Setelah ini dalam waktu dekat, dia akan segera ke Tana Toraja, sebagaimana imbauan Kasubbag Kepegawaian dan Hukum, H.Burhanduddin bahwa CPNS yang telah menerima SK untuk segera melapor kepada Kepala Kantor Kemenag dimana ia ditempatkan.

“Dalam minggu ini saya akan segera ke Tana Toraja setelah selesai mengurus berkas-berkas saya untuk dibawa kesana,” jelasnya.

Baca Juga: Kembali Berada di Zona Merah, Madrasah Di Tegal Hentikan Pembelajaran Tatap Muka

Terpisah, Analis Kepegawaian Andi Syaifullah ketika diminta penjelasannya mengenai penempatan CPNS beragama kristen di madrasah menerangkan bahwa kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) RI tentang pengangkatan guru madrasah khususnya pada Bab VI pasal 30.

“PMA nomor 90 tahun 2013 telah diperbaharui dengan PMA nomor 60 tahun 2015 dan PMA nomor 66 tahun 2016, dimana pada Bab VI pasal 30 dicantumkan tentang standar kualifikasi umum calon guru madrasah (khususnya pada poin a), yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhna Yang Maha Esa. Tidak disebutkan bahwa harus beragama Islam,” sambung Andi Syaifullah.

“Guru non muslim yang ditempatkan di madrasah ini akan mengajarkan mata pelajaran umum, bukan pelajaran agama. Jadi saya pikir tidak ada masalah. Bahkan ini salah satu manifestasi dari moderasi beragama dimana Islam tidak menjadi ekslusif bagi agama lainnya,” pungkasnya.

Baca Juga: Guru Madrasah Demo Tolak Pembatasan Kuota Dana BOS 

Untuk diketahui bahwa pada tanggal 19 Januari 2021 telah dilangsungkan acara pembinaan dan penyerahan SK CPNS formasi tahun 2019, namun dari 193 CPNS Kemenag Sulsel yang dinyatakan lulus seleksi, terdapat 9 orang berhalangan hadir karena positif Covid-19.

Hingga pada 27 Januari 2021 lalu 5 dari sembilan CPNS tersebut telah dinyatakan negatif sehingga diperbolehkan hadir menerima SKnya, dan sisanya 4 orang masih dalam tahap penyembuhan. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x