Kompas TV regional peristiwa

Banjir Rendam Daerah Kudus dan Semarang, Ketinggian Air Hampir Satu Meter

Kompas.tv - 7 Februari 2021, 20:41 WIB
Penulis : Reny Mardika

JAWA TENGAH, KOMPAS.TV - Hujan deras yang mengguyur kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sejak Sabtu (6/2/2021) pagi hingga malam membuat banjir menggenangi 16 desa di lima kecamatan.

Banjir juga menggenangi beberapa titik di jalur pantura sehingga lalu lintas tersendat.

Meski hujan telah reda, banjir masih terlihat menggenangi beberapa titik  di jalur pantura Kudus, salah satunya didepan terminal induk Kota Kudus.

Ketinggian air di jalan mencapai 20-50 cm sehingga mengakibatkan arus lalu lintas menjadi tersendat.

Banyak juga pengendara motor yang terpaksa mendorong kendaraannya karena terjebak banjir.

Ratusan warga terdampak banjir di Kudus, Jawa Tengah, mulai menempati tempat pengungsian, sejak Sabtu kemarin.

Warga mulai kekurangan kebutuhan pokok seperti perlengkapan bayi.

Selain itu para lansia juga terpaksa harus tidur dengan alas seadanya tanpa ada selimut.

Hingga saat ini tercatat ada 247 warga yang mengungsi yang terdiri dari 60 anak-anak, 5 bayi, dan 22 lansia.

Selain itu, banjir yang menerjang Kota Semarang, Jawa Tengah, merendam ratusan rumah di Kelurahan Muktiharjo Kidul. Banjir yang masih tinggi membuat sejumlah warga mulai mengungsi.

Banjir terparah terjadi di Kampung Ngablak Kidul, Pedurungan, Semarang.

Sejak Sabtu kemarin banjir menggenangi akses jalan dan ratusan rumah warga, dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter.

Bencana banjir di Kota Semarang ini menyebabkan satu orang meninggal dunia akibat tersengat arus listrik saat banjir di Stasiun Tawang Semarang, Jawa Tengah, masih menutup kegiatan operasionalnya karena masih terendam banjir. Meski jalan menuju stasiun sudah dapat dilewati.

Meski begitu, kegiatan operasional di Stasiun Tawang masih belum dibuka karena air banjir masih merendam peron stasiun setinggi satu meter.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendatangi Stasiun Tawang pada Minggu siang.

Ganjar meminta pihak KAI untuk mencari tahu masalah sistem drainase dan titik penyebab banjir.

Karena Stasiun Tawang merupakan transportasi publik, Ganjar juga meminta genangan air diselesaikan lebih dulu.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x