"Pemadaman listrik kali ini yang paling lama karena hampir dua minggu. Karena itu warga gembira dengan membakar kembang api," sambung Sefnat.
Sefnat menyebutkan, pesta kembang api itu dilakukan warga beberapa saat setelah lampu menyala.
Bukan hanya kembang api, warga pun membunyikan lagu daerah melalui pengeras suara.
"Kami sangat gembira lampu bisa nyala lagi. Malam kami tidak lagi gelap," ujar Sefnat.
Dihubungi terpisah, Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan Kefamenanu I Ketut Artha Yasa, membenarkan hal itu.
"Betul (pesta kembang api). Ini ekspresi pelanggan saking rindu listrik segera menyala. Mereka bersuka cita," ujar Artha, Senin sore.
Artha pun mengapresiasi euforia warga tersebut. Menurutnya, kegembiraan warga merupakan ekspresi yang dilakukan secara natural.
Baca Juga: 2 Nelayan NTT Hilang Saat Badai Seroja Menerjang, Ternyata Terseret hingga Australia dan Masih Hidup
"Itu aksi spontanitas, seolah-olah merayakan sebuah kemenangan, setelah hampir dua minggu berperang melawan kegelapan," kata dia.
Lebih lanjut Artha menyebut, listrik di wilayah TTU padam sejak 5 April 2021 pukul 07.00 WITA. Saat itu, semua personel PLN dikerahkan untuk memperbaiki semua jaringan yang rusak akibat bencana alam yang menerjang wilayah itu.
Saat ini, kata Artha, jaringan listrik seluruh wilayah di Kabupaten TTU sudah normal seperti biasa. "Sesuai laporan masyarakat yang masuk ke PLN, semua sudah nyala. Kecuali ada yang belum lapor," tandasnya.
Baca Juga: 45 Orang Masih Hilang Akibat Bencana Alam di NTT, 165 Meninggal Dunia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.