Kompas TV regional peristiwa

Kapolda Sulteng Pimpin Patroli Skala Besar Buru Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora

Kompas.tv - 6 Juli 2021, 16:33 WIB
kapolda-sulteng-pimpin-patroli-skala-besar-buru-kelompok-mit-pimpinan-ali-kalora
Kapolda Sulteng Irjen Abd. Rakhman Baso mengatakan, kasus yang terjadi di Desa Lembantongoa dilakukan oleh Kelompok MIT, Minggu (29/11/2020). (Sumber: Humas Polda/Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

SULTENG, KOMPAS.TV - Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, memimpin patroli skala besar dalam memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora.

Perburuan kelompok teroris tersebut dilakukan dengan menyisir wilayah Poso Pesisir Selatan pada Senin (5/7/2021). Selain Kapolda Sulteng, turut serta Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf.

Baca Juga: Polisi Duga Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Dibantu Pihak Luar, Satgas Madago Raya Tambah Pasukan

"Hari ini Kapolda Sulteng didampingi Danrem 132 Tadulako dan beberapa pejabat operasi melaksanakan patroli skala besar menyisir wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto, melalui keterangan resminya pada Selasa (6/7/2021).

Didik yang juga menjabat Kasatgas Humas Ops Madago Raya menyebut patroli skala besar itu juga diikuti oleh pejabat Operasi Satgas Madago Raya dari unsur Polri dan TNI menggunakan motor trail. Total, ada 21 motor trail yang digunakan.

Menurut Didik, tim berangkat dari Poskotis Madago Raya di Tokorondo Poso, menyisir wilayah Poso Pesisir Selatan sekaligus mengecek lima Pos Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dan dua Pos Sekat.

Lima Pos Pamrahwan itu adalah Pos Pamrahwan Gantinadi, Pos Pamrahwan Padalembara, Pos Pamrahwan Kampung Bulok, Pos Pamrahwan Taunca dan Pos Pamrahwan Air Panas.

Baca Juga: Polri: Pimpinan MIT Ali Kalora Berupaya Menyerahkan Diri, Tapi Ada Tekanan Soal Keamanan Keluarganya

Sedangkan dua Pos Sekat, yakni Pos Sekat Kejar Kelapa Dalam dan Pos Sekat air Panas Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

"Patroli skala besar Satgas Madago Raya sebagai upaya untuk melakukan pencarian terhadap DPO MIT Poso," ucap Didik.

"Dan mempersempit pergerakan simpatisan MIT yang akan memberikan bantuan logistik, sekaligus untuk mengecek pos-pos yang tersebar di wilayah Poso Pesisir Selatan."

Ia menjelaskan, patroli skala besar tersebut dimanfaatkan Kapolda Sulteng untuk mengecek kondisi personel, memberikan bantuan paket sembako.

Juga melihat dari dekat medan operasi, dan sekaligus memberikan motivasi personel TNI dan Polri di setiap pos.

Baca Juga: Ali Kalora dan 3 DPO Berencana Serahkan Diri ke Satgas Madago raya

Saat singgah di salah satu pos, kata Didik, Kapolda Sulteng menyempatkan beristirahat dan menyantap mi instan rebus yang disajikan anggota.

Tak hanya itu, orang yang biasa dipanggil 'Rambo' ini menyempatkan diri bercengkerama dengan warga di sekitar pos sekat.

Kapolda Sulteng juga menjabat sebagai Penanggung Jawab Kendali Operasi (PJKO) Satgas Operasi Madago Raya.

"Mohon doanya kepada masyarakat Sulawesi Tengah semoga para pelaku bisa segera kita tangkap, tetapi kepolisian bersama TNI tetap mengimbau para pelaku atau DPO MIT Poso sebaiknya menyerahkan diri," ujar Didik.

Baca Juga: Warga Poso Surati Presiden Jokowi Soal Kelompok Teroris Ali Kalora

Sebelumnya diberitakan, operasi pengejaran terhadap DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dengan Sandi Madago Raya oleh gabungan TNI/Polri diperpanjang.

Operasi tersebut kini telah memasuki tahap III pada tahun 2021. Dalam perpanjangan operasi ini, Tim Satgas Madago Raya mendapat tambahan 192 personel Polri. 

Operasi Satgas Madago Raya tahap I dimulai 1 Januari hingga 31 Maret 2021 yang sebelumnya dinamai Satgas Operasi Tinabalo dibentuk untuk memburu terduga kelompok garis keras MIT Pimpinan Ali Kalora yang buron atau masuk DPO.

Operasi Madago Raya ini telah diperpanjang dari 1 April hingga tiga bulan ke depan (31 Juli 2021) tahap II. DPO MIT Poso yang diburu Satgas Operasi Madago Raya (gabungan TNI-Polri) saat ini masih tersisa sembilan orang dari 11 orang DPO.

Baca Juga: Kronologi Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Diduga Bunuh 4 Petani, Korban Sempat Diajak Lari

Dua orang DPO tewas ditembak mati dalam baku tembak yang terjadi pada awal 2021 dan seorang personel TNI gugur dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu, informasi yang diperoleh kelompok MIT terpecah menjadi dua, yakni kelompok Pimpinan Ali Kalora berjumlah empat orang dan MIT Pimpinan Qatar berjumlah lima orang.

Kelompok Qatar diyakini yang sering melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso, termasuk membunuh empat petani pada tanggal 11 Mei 2021 di Desa Kalimango.

Baca Juga: Buru Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Pimpinan Ali Kalora, Tugas Satgas Madago Raya Diperpanjang



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x