Kompas TV regional peristiwa

Tak Hanya Terancam Tenggelam, Teluk Jakarta Juga Terkontaminasi Parasetamol

Kompas.tv - 1 Oktober 2021, 15:26 WIB
tak-hanya-terancam-tenggelam-teluk-jakarta-juga-terkontaminasi-parasetamol
Poster Monas tenggelam viral (Sumber: Twitter)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut beberapa penelitian, Jakarta terancam tenggelam dalam beberapa tahun mendatang karena penyusutan air tanah. Namun ternyata tak hanya itu, mutu air di Jakarta juga disebut mempunyai kualitas buruk.

Sebuah studi mengungkap sejumlah air laut di wilayah teluk Jakarta terkontaminasi obat-obatan, salah satunya parasetamol. 

Temuan kandungan parasetamol tinggi ditemukan di Angke dan Ancol.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct pada Agustus 2021, menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi di Indonesia di antaranya Teluk Jakarta, dan di pantai utara Jawa Tengah.

Baca Juga: Anies Ungkap 2 Poin Terkait Pidato Joe Biden soal Prediksi Jakarta Tenggelam

Dalam penelitian tersebut, ditemukan konsentrasi tinggi parasetamol di Angke yaitu 610 nanogram per liter, dan Ancol 420 ng/L, keduanya di Teluk Jakarta.

“Di sini kami mendeteksi parasetamol di dua lokasi di Teluk Jakarta: Angke dan Ancol. Sepengetahuan kami, tingkat parasetamol dilaporkan di sini (610 ng/L terdeteksi di Angke) adalah salah satu konsentrasi tertinggi,” ungkap peneliti penelitian tersebut yang diikuti Kompas TV, Jumat (1/10/2021).

“Di Ancol, kami mendeteksi konsentrasi parasetamol 420 ng/L. Konsentrasi yang dilaporkan pada kedua situs ini tinggi dibandingkan dengan data lain yang dilaporkan,” lanjutnya.

Adapun para peneliti dalam penelitian itu berasal dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom Centre for Aquatic Environments, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom dan Research Center for Oceanography, Indonesian Institute of Sciences (LIPI/BRIN).

Penelitian itu dilakukan oleh Wulan Koagouw, Zainal Arifin, George W.J. Olivier dan Corina Ciocan dengan publikasi berjudul High Concentrations of Paracetamol in Effluent Dominated Waters of Jakarta Bay, Indonesia.

Mereka menyebut, penelitian di atas adalah studi pertama yang menganalisis gambaran kualitas air laut berkaitan dengan kontaminasi paracetamol di perairan pesisir sekitar Indonesia. 

Meski begitu, para ilmuwan menyebut studi gambaran awal ini masih membutuhkan analisis lebih lanjut.

“Mengingat pertimbangan obat-obatan sebagai kontaminan yang muncul, data ini menunjukkan penyelidikan lebih lanjut diperlukan,” sambung mereka.

Setidaknya, data ini menjadi gambaran awal terhadap kualitas air laut di daerah-daerah Indonesia.

“Data yang disajikan dalam studi pendahuluan ini memberikan gambaran kualitas air laut di daerah-daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter nutrisi melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia, dan beberapa logam juga ada,” tulis penelitian tersebut.

Baca Juga: Jawab Isu Jakarta Tenggelam, Anies: Tanggul Bukan Solusi Permanen untuk Selamatkan Jakarta

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan Jakarta akan tenggelam berdasarkan fenomena perubahan iklim.

Joe Biden pun berpendapat agar Indonesia mengantisipasi prediksi Jakarta tenggelam dengan memindahkan Ibu Kota.

“Apa yang terjadi di Indonesia jika diperkirakan benar bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan Ibu Kotanya karena akan tenggelam,” kata Biden.

Baca Juga: Ancaman Jakarta Tenggelam di Depan Mata, Prediksi 2050




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x