Dwikorita mengungkapkan, saat ini BMKG juga tengah menyoroti kenaikan suhu di sekitaran Gunung Merapi yang disinyalir mencapai 0,7 derajat Celcius selama 30 tahun terakhir.
Hasil pantuan terhadap Gunung Merapi itu tentu menandakan ada perubahan iklim secara mikro yang jika dibiarkan dapat memengaruhi kualitas lingkungan di seluruh wilayah DIY dan Jateng.
Karena, menurut Dwikorita, kawasan lindung Gunung Merapi memegang peranan besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan di wilayah DIY dan Jateng.
"Jika kawasan ini rusak, maka akan mempengaruhi kemampuan kawasan di sekitarnya dalam hal adaptasi perubahan iklim," ujar Dwikorita.
Sebagai solusi terkini, Dwikorita menuturkan, segala macam upaya mitigasi sebagai bentuk tanggung jawab serta kepedulian terhadap kualitas lingkungan harus segera dilakukan leh semua pihak.
Baca Juga: Tak Hanya Covid-19, Jusuf Kalla Ajak Waspadai Hal Ini: Ahli Sebut Perubahan Iklim Munculkan Bencana
Adapun, sebagai wakil Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi merasa prihatin terhadap kondisi di kawasan Gunung Merapi saat ini.
Ia mengemukakan, Keraton Yogyakarta pastinya akan menindaklanjuti hasil analisis dari BMKG itu, khususnya yang menyangkut kondisi di Gunung Merapi.
Salah satunya, lanjut GKR Mangkubumi, yakni dengan menjalin komunikasi langsung dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang wilayahnya juga berada di sekitar Gunung Merapi.
"Semoga (kondisi di Gunung Merapi) ini juga menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, karena kondisi di Klaten dan Magelang juga sudah memprihatinkan," papar GKR Mangkubumi.
"Hasil (analisis dari BMKG) ini tentunya akan menjadi bahan tambahan untuk membangun kesepakatan dan pijakan dalam pengelolaan penataan di Kawasan Gunung Merapi," pungkasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.