Kompas TV regional peristiwa

Polisi Ungkap Fakta Kasus Penembakan di Pospol Panton Reu dan Penembakan Dantim BAIS TNI

Kompas.tv - 1 November 2021, 12:41 WIB
polisi-ungkap-fakta-kasus-penembakan-di-pospol-panton-reu-dan-penembakan-dantim-bais-tni
Kombes Pol Winardy, Kabid Humas Polda Aceh memperlihatkan foto tiga penembak Komandan Tim BAIS TNI, Minggu (31/10/2021). (Sumber: KOMPAS.COM/TEUKU UMAR)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Desy Afrianti

Baca juga: Komandan Tim BAIS TNI Tewas Ditembak di Pidie Aceh

Hal itu yang diduga memicu dendam DP karena dijadikan buronan, lalu menyerang Pospol Polsek Panton Reu, Polres Aceh Barat.

Pada hari yang sama juga terjadi penembakan yang menewaskan seorang anggota TNI di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Aceh.

Anggota TNI berpangkat kapten yang meninggal itu bernama Abdul dan merupakan Komandan Tim BAIS TNI di wilayah Pidie.

Dalam peristiwa itu, polisi menangkap tiga pelaku, masing-masing berinisial AF, D dan M. Mereka merupakan komplotan perampok yang sudah mengincar korban.

Ketiga tersangka penembakan Kapten Abdul merupakan warga sipil asal Kabupaten Pidie. Mereka ditangkap di wilayah berbeda pada Minggu pagi.

Baca juga: Fakta-fakta Komandan Tim BAIS TNI Tewas Ditembak di Pidie Aceh

Winardy menjelaskan peran dari masing-masing tersangka dalam kasus perampokan tersebut.

Tersangka D (48) merupakan pemilik senjata, kemudian M (41) orang yang kenal dengan korban, dan AF (42) eksekutor yang menembak korban.

Menurut Winardy, aksi perampokan terhadap Komandan Tim Bais TNI Aceh itu telah direncanakan oleh para tersangka.

Berawal tersangka M yang sudah mengenal Kapten Abdul Majid mengajak dua rekannya AF dan D untuk melakukan perampokan terhadap korban.

Pelaku M mengincar korban karena mengaku telah mengetahui kebiasaan korban, yakni kerap membawa uang di dalam mobil.

Winardy mengungkapkan, motif para pelaku membunuh anggota TNI itu, yakni untuk menguasai harta milik korban berupa uang.

"Ini murni perampokan, kami sudah dalami. Mereka ingin menguasai uang korban," kata Winardy dalam konferensi persnya di Aceh pada Minggu (31/10/2021).



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA


Opini

Anima Mundi

8 Juli 2024, 23:00 WIB

Close Ads x