Kompas TV regional kriminal

Bocah Kelas 1 SD Tewas Dianiaya Ibunya, Tetangga Sering Dengar Korban Menangis di Malam Hari

Kompas.tv - 7 Januari 2022, 05:05 WIB
bocah-kelas-1-sd-tewas-dianiaya-ibunya-tetangga-sering-dengar-korban-menangis-di-malam-hari
Ilustrasi jenazah. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

JEMBER, KOMPAS.TV - Seorang bocah berusia 6 tahun bernama Reva Saputri tewas dianiaya oleh ibu kandungnya berinisial IR di Desa Jamintoro, Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

Kapolsek Sumberbaru AKP Fatchur Rahman mengatakan telah menangkap pelaku IR atas kejadian itu. Saat ini, wanita berusia 27 tahun itu telah diamankan di Polres Jember. 

Baca Juga: Balita jadi Korban Penyekapan dan Penganiayaan, Polisi Tetapkan Bibi Korban Sebagai Tersangka!

"Kami sudah mengamankan ibu yang menganiaya anak kandungnya hingga meninggal,” kata Fatchur saat dikonfirmasi pada Kamis (6/1/2021).

“Yang bersangkutan dibawa ke Polres Jember karena kasusnya akan ditangani Unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Jember.”

Fatchur menjelaskan kasus ini terungkap setelah Polsek Sumberbaru menerima laporan dari Kepala Desa Jamintoro bahwa telah meninggal dunia seorang bocah bernama Reva Saputri.

Baca Juga: Sayangi Anaknya, Pemuda Bantul yang Jual Genting dan Pintu Rumah demi Sang Pacar Dibebaskan

Bocah kelas 1 sekolah dasar itu tewas diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga atau dianiaya oleh ibu kandungnya.

"Sekitar seminggu sebelum meninggal, korban dianiaya oleh ibu kandungnya hingga tangan dan kakinya luka memar, bahkan korban sering muntah dan sakit perut setelah dianiaya tersebut," tuturnya.

Pada Senin (3/1/2022), korban mengalami sesak napas dan dibawa ke salah seorang bidan desa setempat. Keesokan harinya atau pada Selasa (4/1/2022), korban dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Kasus Ibu Aniaya Siswi SD, Polisi Tetapkan Daeng Manting Jadi Tersangka

"Berdasarkan keterangan dari tetangganya, anak tersebut sering mendapat kekerasan dari ibu kandungnya hingga tangan dan kakinya sering memar," ujarnya.

Pada Oktober 2021, Fatchur menambahkan, guru Reva di sekolah sempat mengetahui luka lebam yang ada di bagian tubuh korban. 

Kemudian, guru tersebut sempat bertanya kepada Reva penyebab luka lebam yang dialaminya dan dijawab karena dipukuli oleh ibunya.

Baca Juga: Emosi, Seorang Ibu Aniaya Anak Kandung Hingga Meninggal [2]

"Korban sering dianiaya oleh ibu kandungnya, bahkan ibunya pernah dibawa ke kantor desa untuk disidang oleh kepala desa agar berjanji tidak memukuli anaknya lagi, namun kekerasan kembali terjadi lagi," ujar Fatchur.

Fatchur menjelaskan tetangganya sering mendengar korban menangis pada malam hari yang diduga karena dipukuli oleh ibu kandungnya hingga mengakibatkan luka memar di bagian tubuh korban.

"Berdasarkan keterangan warga setempat, kakak korban juga meninggal dunia pada tahun 2016 dengan tubuh penuh luka lebam, namun saat itu tidak dilaporkan ke polisi, sehingga kami tidak tahu penyebabnya," ujarnya.

Baca Juga: Pasien Meninggal Usai Disuntikan Obat Penenang, Dokter di Cianjur Ditangkap atas Dugaan Malapraktik!

Untuk kasus meninggalnya Reva, Polsek Sumberbaru melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Hal itu dilakukan karena ada kecurigaan korban meninggal dengan tidak wajar.

"Hasil autopsi menyebutkan ada luka lebam 4 titik di kepala dan terjadi pendarahan di otak, sehingga anak itu mengalami mual dan muntah, kemudian meninggal dunia," ucapnya.

Lebih lanjut, Fatchur menuturkan pelaku juga telah mengakui memukul korban, sehingga ada dugaan kuat korban meninggal karena dianiaya ibu kandungnya.

Baca Juga: Asisten Jaksa di AS Meninggal karena Covid-19 setelah Kerap Menentang Mandat Vaksinasi

 




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x