Kompas TV regional hukum

Keluarga Korban Kerangkeng Manusia: dari Rumah Sehat Seminggu Ikut Rehab Dapat Kabar Meninggal

Kompas.tv - 13 Februari 2022, 05:45 WIB
keluarga-korban-kerangkeng-manusia-dari-rumah-sehat-seminggu-ikut-rehab-dapat-kabar-meninggal
Polda Sumatera Utara melakukan autopsi jenazah Abdul Sidik Isnur, salah satu korban kerangkeng manusia Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Paranginangin, Sabtu (12/2/2022). Korban dimakamkan di TPU Pondok 7, Kelurahan Sawit Sebrang, Kecamatan Sawit Sebrang, Langkat, Sumut. (Sumber: KOMPAS TV/DEDY ZULKIFLI TARIGAN)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

Dian menambahkan informasi dari keluarga Abdul Sidik, pengelola rehabilitasi menjelaskan Abdul Sidik meninggal karena asam lambung. 

Saat tiba di rumah duka, jenazah sudah dimandikan dan dikafankan. Pihak pengelola rehabilitasi kala itu meminta keluarga untuk segera memakamkan Abdul Sidik. 

Namun sebelum dimakamkan keluarga curiga dan sempat membuka kafan dan melihat beberapa luka memar.

Baca Juga: Kerangkeng Manusia di Langkat: Eksploitasi Berkedok Rehabilitasi (2)

"Kami minta perlindungan keluarga, karena masa-masa sekarang ini kan kami takut juga. Semoga kasus bisa terungakap dari hasil autopsi jenazah," ujarnya.

Selain membongkar makam Abdul Sidik Isnur tim gabungan Polda Sumut juga membongkar makam S yang pernah ikut rehabilitasi ala bupati Langkat di tempat pemakaman keluarga di Dusun VII Suka Jahe, Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan S meninggal setelah beberapa hari dimasukkan ke ruangan mirip sel tahanan di rumah bupati Langkat.

Pembongkaran makam korban S ini untuk kepentingan penyelidikan dugaan penganiayaan di kerangkeng manusia milik Timur Paranginangin.

Baca Juga: Polda Sumut Bongkar 2 Makam Penghuni Kerangkeng Manusia, Polisi: Korban Meninggal Februari 2019

"Kuburan S dibongkar untuk mencari bukti tindak pidana yang dialaminya," ujar Hadi kepada wartawan, Sabtu (12/2).
 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x