Kompas TV regional peristiwa

Hari Ini, 4 Gempa Berturut-turut Guncang Laut Flores sejak Siang hingga Sore Hari

Kompas.tv - 23 Juli 2022, 17:35 WIB
hari-ini-4-gempa-berturut-turut-guncang-laut-flores-sejak-siang-hingga-sore-hari
Pusat gempa bumi Laut Flores pertama di laut sejauh 94 kilometer barat-laut Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (23/7/2022) pukul 13.09 WIB. (Sumber: BMKG)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

FLORES TIMUR, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengabarkan telah terjadi beberapa kali gempa bumi di Laut Flores sejak siang hingga sore ini, Sabtu (23/7/2022).

Melansir situs resmi BMKG, gempa bumi dirasakan pertama kali terjadi pada pukul 13.09 WIB dengan magnitudo 5,5. Pusat gempa berada di laut sejauh 94 kilometer Barat Laut Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Gempa dengan kedalaman 10 kilometer di koordinat 7.65 LS 122.43 BT itu terasa di sejumlah tempat, yaitu Larantuka, Ende, Maumere, Lewoleba, Adonara, dan Mbay-Nagekeo.

Selanjutnya, gempa susulan dengan kedalaman yang sama kembali terjadi pada pukul 13.45 WIB dengan Magnitudo 4,6 di laut sejauh 100 kilometer barat laut Larantuka dan terasa di Ende.

Kemudian, gempa bumi kembali terjadi pada pukul 14.35 WIB di pusat gempa yang sama dengan kekuatan yang lebih besar, yakni Magnitudo 5,7. Pusat gempa ini berada di kedalaman 13 kilometer di koordinat 7.57 LS dan 122.45 BT. 

Guncangan gempa ini terasa di Ende, Maumere, Larantuka, Lewoleba, dan Pulau Kalaotoa.


Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, terjadi gempa susulan pada pukul 15.19 WIB dengan Magnitudo 4,0.

Baca Juga: Mengenal Oarfish yang Sering Dikaitkan dengan Gempa Bumi

"Hingga pukul 03.58 WIB (15.38 WIB -red), hasil monitoring BMKG di Laut Flores  menunjukkan telah terjadi satu kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,0 pada pukul 15.19 WIB," tulis dia di akun @DaryonoBMKG, Sabtu (23/7/2022) sore.

Ia juga menjelaskan, jarak episenter (pusat gempa) Laut Flores pertama dan kedua relatif berdekatan, yakni hanya sekitar 4,2 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Flores," jelas Daryono.

"Menariknya, kedua gempa Laut Flores ini memiliki perbedaan sumber," tulisnya.

Daryono menilai, gempa pertama memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip), sedangkan gempa kedua memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Perbedaan mekanisme tersebut, kata Daryono, menunjukkan perbedaan sumber, sehingga ada dugaan bahwa gempa kedua terjadi karena efek picuan statis (static triggering) dari gempa pertama.

"Namun demikian, melihat lokasi episenternya, kedua gempa ini tidak terletak pada jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Back-Arc Thrusting), tetapi lebih ke arah utara dari sumber gempa yang sudah banyak dikenal oleh para ahli kebumian ini," imbuhnya.

Ia juga menjelaskan bahwa gempa berturut-turut di Laut Flores itu tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya yang relatif kecil dan belum mampu menimbulkan deformasi dasar laut yang dapat menimbulkan gangguan kolom air laut atau tsunami.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Berpotensi Terjadi di Selatan Banten

Ia menambahkan, sumber gempa Laut Flores tersebut belum terpetakan secara rinci hingga saat ini.

"Ini menjadi tantangan para ahli geologi dan tektonik kita," terangnya.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x