Kompas TV regional peristiwa

Perempuan Ini Mengaku Disekap dan Dianiaya Pacar hingga Alami Gegar Otak, Gara-Gara Cemburu

Kompas.tv - 18 Desember 2022, 10:37 WIB
perempuan-ini-mengaku-disekap-dan-dianiaya-pacar-hingga-alami-gegar-otak-gara-gara-cemburu
Ilustrasi. Seorang perempuan berinisal NU (26) mengaku menjadi korban dugaan penyekapan dan penganiayaan oleh kekasihnya, AAP, hingga mengalami gegar otak ringan. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang perempuan berinisial NU (26) mengaku menjadi korban dugaan penyekapan dan penganiayaan oleh kekasihnya, AAP, hingga mengalami gegar otak ringan.

Menurut NU, penyekapan dan penganiayaan yang dilakukan AAP terjadi di sebuah indekos di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat.

"Aku disekap dari jam 02.00 sampai 15.00 WIB, tanggal 30 Oktober 2022, lalu aku kabur (dari kamar indekos) langsung istirahat," ujar NU saat dihubungi, Sabtu (17/12/2022), dikutip Kompas.com.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi karena AAP cemburu dirinya cium pipi kanan-kiri dan berpelukan dengan teman transpuannya saat bertemu di bar kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam.

"Cuma cemburu, karena aku say hi sama teman aku. Peluk cipika-cipiki biasa," ungkap dia.

Awalnya, kata NU, ia dan pelaku datang ke salah satu bar di kawasan Cikini setelah menghadiri acara pernikahan.

Baca Juga: Wali Kota Blitar Disekap Perampok, Uang 400 Juta dan Perhiasan Raib!

"Nah di sana baru beberapa saat, terus teman aku berdatangan dan enggak tahu kenapa di hari itu dia (AAP) bisa marah besar ketika aku say greetings sama teman transpuanku," kata dia.

Padahal, saat itu, menurut NU, pelaku dalam keadaan sadar atau tidak di bawah pengaruh minuman beralkohol.

Dugaan penganiayaan itu terjadi mulai dari bar hingga ke indekos di kawasan Mangga Besar.

"Dia marah, aku diseret, dipiting, cekek sampai ke parkiran lalu aku dibawa ke kosannya," katanya.

Setelah berada di sebuah indekos, NU mengaku terus mendapatkan perlakuan kekerasan dari AAP.

"Semakin aku minta pulang merengek, aku semakin dipukul, ditonjok, dibanting, dilempar, dicekek, ditendang, dan ditampar," tutur dia.

Setelah mengalami peristiwa dugaan penyekapan dan penganiayaan selama delapan jam, NU mencoba melarikan diri dari kamar indekos tersebut.

Setelah berhasil melarikan diri, NU diantar rekannya melaporkan penganiayaan tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Di hari yang sama saat melapor ke polisi, NU juga melakukan visum ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Baca Juga: Sadis! Bapak Aniaya Anak, Korban Disekap dan Disiram Air Panas

"Hasil visum, aku gegar otak ringan, sensor cahaya mataku kena, fraktur leher belakang," ujar dia.

Namun, hingga dua bulan sejak dirinya melapor, polisi belum juga menangkap pelaku AAP.

"Sudah dua bulan ini aku nggak tahu kenapa tidak ditangkap-tangkap," ucap NU.

"Semoga cepat ditangkap dan ganti rugi atas apa yang sudah dia (AAP) perbuat terhadap saya, nyawa saya hampir hilang," harapnya.


 




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x