Kompas TV regional kriminal

Ibu Korban Penculikan Menggunakan Bajaj di Jakarta Pusat Memohon Polisi Percepat Pencarian Anaknya

Kompas.tv - 19 Desember 2022, 05:41 WIB
ibu-korban-penculikan-menggunakan-bajaj-di-jakarta-pusat-memohon-polisi-percepat-pencarian-anaknya
Oni, ibu korban penculikan di Jakarta Pusat, memohon kepada pihak kepolisian mempercepat pencarian anaknya yang dilaporkan hilang sejak tanggal 9 Desember 2022, Minggu (18/12/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Oni, ibu korban penculikan di Jakarta Pusat, memohon kepada pihak kepolisian mempercepat pencarian anaknya, Malika Anastasya (6), yang dilaporkan hilang sejak tanggal 9 Desember 2022.

"Pak polisi, saya mohon dipercepat gerakannya agar ditemukan pelakunya, pulangkan anak saya dengan selamat bapak," kata Oni sambil terisak di rumahnya, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Minggu (18/12/2022).

Ia mengaku khawatir dengan nasib anaknya yang dibawa oleh terduga pelaku penculikan anak menggunakan bajaj sejak hampir dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 7 Desember 2022.

"Saya nggak tahu nasibnya gimana, makan atau enggak, tidurnya di mana?" kata Oni sambil menangis histeris.

Baca Juga: Sembilan Hari Laporan Anak Diculik Pakai Bajaj, Polisi Masih Cek CCTV dan Gali Keterangan Saksi

Tak hanya diam menunggu penyidikan polisi, Oni juga berinisiatif mencetak dan menempelkan sejumlah gambar anaknya di sejumlah lokasi dengan dibubuhi nomor teleponnya.

Poster gambar anaknya yang hilang itu ia tempelkan, salah satunya di tembok jalan raya agar memudahkan pencarian.

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat mengaku baru mendapatkan satu CCTV yang mejadi petunjuk kasus penculikan anak perempuan berusia 6 tahun tersebut.


Meski demikian, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes (Pol) Komarudin tidak merinci satu CCTV yang telah diperiksa oleh pihaknya. Ia hanya mengatakan, polisi kini tengah melakukan pengembangan atas kasus penculikan di Jakarta Pusat.

"Kami sedang melakukan pengembangan, karena saat ini CCTV yang kami dapat baru satu sementara di lingkungan sekitar (TKP)," kata Komarudin, Minggu (18/12/2022), dikutip dari Kompas.com.

Di sisi lain, penyidik mengaku telah memeriksa orang tua korban dan sopir bajaj yang membawa terduga pelaku dan korban.

Komarudin menjelaskan, sopir bajaj menyatakan bahwa dirinya tak menyadari bahwa peristiwa seorang penumpang laki-laki dewasa yang mengajak anak perempuan menumpangi bajajnya pada tanggal 7 Desember 2022 siang adalah aksi penculikan.

"Sopir bajaj enggak tahu ini (pelaku) siapa. Dikiranya ya orang tua dan anak. Mereka (penculik dan korban) lalu turun di tengah jalan," ungkap Komarudin.

Baca Juga: Dugaan Penculikan Anak di Jakarta Pusat, Ayah Lihat dan Biarkan Putrinya Dibawa Pelaku karena Kenal

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, aksi laki-laki yang mengenakan topi dan pakaian warna gelap yang membawa anak perempuan masuk ke dalam bajaj terekam CCTV di kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Di dalam rekaman CCTV yang kini viral, anak perempuan itu tampak mengenakan pakaian berwarna putih dan berjalan santai bersama terduga pelaku yang menenteng kantong plastik berwarna hitam.

Rupanya, terduga pelaku merupakan orang yang dikenal oleh orang tua korban. 

Oni mengatakan, pada tanggal 7 Desember 2022, terduga pelaku datang dari arah Kemayoran dan singgah ke warungnya yang sedang dijaga anak sulungnya untuk membeli teh.

“Dia (terduga pelaku) dari arah Kemayoran, datang ke warung saya. Posisi warung saya waktu itu anak saya yang nunggu, kalau saya kan kerja," kata Oni di Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (17/12/2022).

Terduga pelaku kemudian berdalih ingin membeli nasi di warung milik keluarga korban. Namun, anak sulung Oni mengaku tak memiliki beras. Terduga pelaku kemudian memintanya untuk membeli beras dan memasak.

“Anak saya beli (beras) ke seberang, terus disuruh masak. Dia ngomong, ‘Mau beli ayam chicken, kita makan bareng-bareng di sini’. Sambil bilang ayam chicken, dia nyolek anak saya yang kecil, ‘Dek mau ikut nggak?’ gitu,” ungkap Oni.

Korban lantas mengikuti terduga pelaku. Anak sulung Oni yang melihat pun melapor kepada sang ayah. Namun, suami Oni membiarkannya.

“Suami saya bilang, ‘Paling beli ayam chicken, nanti juga pulang. Kan biasanya seperti itu',” tutur Oni menirukan perkataan suaminya.

Sorenya, hingga Oni pulang kerja, anak perempuannya ternyata belum kembali. Dia lantas meminta suaminya untuk mencari. Namun, nihil. Anaknya tak kunjung pulang. 

Akhirnya, pada Jumat, 9 Desember 2022, Oni memutuskan untuk lapor ke polisi.
 




Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x