Kompas TV regional sosial

Foto Jurnalistik: Sebuah Cara Menulis dengan Cahaya

Kompas.tv - 15 Februari 2023, 15:00 WIB
foto-jurnalistik-sebuah-cara-menulis-dengan-cahaya
Foto jurnalistik berfungsi untuk mengabadikan momen-momen penting dalam berita. Arbain Rambey adalah salah satu fotografer jurnalistik yang terkenal. (Sumber: IG/@arbainrambey)
Penulis : Ristiana D Putri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dunia selalu diisi oleh kejadian-kejadian besar yang dibuat oleh setiap lakonnya. Lembaran foto jurnalistik menjadi bukti pencapaian peradaban dunia dengan mengabadikan peristiwa secara akurat. 

Kehadiran foto jurnalistik memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Berbagai peristiwa besar terabadikan dalam lembaran kertas yang menjadi saksi mata perputaran dunia. Peristiwa-peristiwa tersebut juga tersimpan dalam kilatan cahaya dan goresan pensil Arbain Rambey.

Pewarta foto ini akan membagikan kisahnya dalam memotret setiap peristiwa, bersama Wisnu Nugroho, pemimpin redaksi Kompas.com, dalam siniar Beginu yang bertajuk “Arbain Rambey, Arsip Kabar Dunia” dengan tautan akses dik.si/BeginuArbainP1.

Foto Jurnalistik

Karya foto jurnalistik memiliki kemampuan visualisasi yang bisa memberi pemaknaan yang berbeda dalam penyajian sebuah berita. Menurut Bambang Karyadi dalam buku Fotografi: Belajar Fotografi (2017), foto jurnalistik adalah hasil karya fotografi yang digunakan untuk kepentingan pers atau penyaluran informasi.

Baca Juga: Pentingnya Kesejahteraan Karyawan di Tempat Kerja

Foto jurnalistik juga dapat meminimalisasi unsur subjektivitas dalam berita. Dalam pelaporan berita melalui tulisan, wartawan bisa saja secara tidak sengaja memasukkan opini atau unsur subjektivitas. 

Oscar Motuloh, pewarta senior Indonesia, dalam makalahnya yang berjudul Foto Jurnalistik Suatu Pendekatan Visual dengan Suara Hari (2003), menjelaskan foto jurnalistik adalah media sajian penyampaian beragam bukti visual atas berbagai peristiwa hingga keraknya, namun dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Akan tetapi, tidak semua peristiwa yang terjadi bisa diabadikan dan disebut karya foto jurnalistik. Hanya peristiwa dengan nilai berita yang layak diabadikan dan dilaporkan sebagai foto jurnalistik.

Selain itu, foto jurnalistik harus diberikan tulisan yang menerangkan isi foto sebagai bagian dari penyajiannya, agar masyarakat lebih mudah menangkap dan memahami peristiwa dalam foto.

Ciri Foto Jurnalistik

Dalam mengungkapkan berita, foto jurnalistik harus memuat unsur 5W + 1H. F. Rahadi dalam bukunya yang berjudul Panduan Lengkap Menulis Artikel Feature dan Esai (2006), menjelaskan bahwa foto jurnalistik tidak hanya dibuat untuk melengkapi keperluan pers, seperti berita, feature, atau lainnya.

Sebuah foto dalam karya jurnalistik sebenarnya dapat berdiri sendiri dalam bentuk feature foto, news foto, reporting foto, dan lainnya. Pasalnya, foto merupakan salah satu media visual untuk menceritakan suatu peristiwa. 

Mengutip buku Communipreuner: Model-model Komunikasi Kreatif di Era Industri 4.0 (2020) karya Akhmad Muwafik Saleh, dkk., ada tiga ciri foto jurnalistik, yaitu

Memiliki Nilai Berita

Harahap dalam bukunya yang berjudul Peristiwa dalam Bingkai Foto Jurnalistik (2021), menjelaskan foto jurnalistik adalah foto yang mengandung nilai berita yang bersifat faktual dalam suatu peristiwa.

Melengkapi Berita

Foto jurnalistik sering digunakan untuk melengkapi pemberitaan atau artikel. Ciri ini juga dapat dimaknai bahwa setiap foto harus disertai teks yang menjelaskan peristiwa.

Baca Juga: Azka Alfi: Ilustrator Sepak Bola dengan Latar Belakang Teknik

Teks foto adalah kalimat yang menjelaskan hasil foto jurnalistik agar mempermudah pembaca mengetahui konteks serta memperlihatkan profesionalitas seorang wartawan foto.

Penulisan teks idealnya ditulis dengan singkat, padat, terarah, namun dapat menjelaskan isi pesan yang disampaikan dari foto jurnalistik.

Terpublikasi dalam Media

Kartono Riyadi dan Arbain Rambey menjelaskan bahwa pada dasarnya semua foto adalah dokumentasi. Foto dokumentasi adalah sebutan untuk foto berita dan sejarah yang bertujuan merekam sebuah peristiwa sebagai arsip. 

Namun, yang menjadi pembeda adalah apakah foto tersebut dipublikasikan atau tidak. Foto jurnalistik mengharuskan hasil karya diunggah atau dimuat dalam media agar khalayak dapat mendapatkan informasi dari foto tersebut.

Lantas, bagaimana kisah Arbain Rambey ketika merekam dan menyiarkan peristiwa melalui foto? Apa yang paling berkesan selama menjadi wartawan foto?

Dengarkan kisah lengkapnya dalam siniar Beginu dengan tajuk “Arbain Rambey, Arsip Kabar Dunia” dengan tautan akses dik.si/BeginuArbainP1

Di sana, ada banyak kisah inspiratif dari berbagai tokoh yang mampu memberikan perspektif baru untuk hidupmu.

Langsung aja ikuti siniar Beginu dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru!

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x