Kompas TV regional papua maluku

Pelaku Pembunuhan Dokter Paru di Nabire Ditangkap, Motif Sakit Hati Insentif Covid-19 Dipotong

Kompas.tv - 29 Maret 2023, 16:11 WIB
pelaku-pembunuhan-dokter-paru-di-nabire-ditangkap-motif-sakit-hati-insentif-covid-19-dipotong
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin (kanan) saat melayat ke rumah duka mendiang dr. Mawartih Susanty, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3/2023). Polisi ungkap motif pembunuhan  Mawartih Susanti, dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.  (Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id.)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi telah menangkap dan menahan tersangka pembunuhan Mawartih Susanti, dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Tersangka merupakan pria berinisial KW, petugas kebersihan di RSUD Nabire, tempat korban bekerja.

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri menyebut dari hasil pemeriksaan, terungkap motif pembunuhan dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire tersebut.

Menurut penjelasannya, KW mengaku motif pembunuhan didasari rasa sakit hati.

"Dari keterangan pelaku bahwa motif, karena sakit hati karena ada pemotongan hasil Upah Insentif Covid-19 milik pelaku pada tahun 2020,” kata Fakhiri dalam keterangannya, Rabu (29/3/2023).

Barang bukti berupa handphone (hp) yang disembunyikan tersangka di salah satu ruang di RSUD Nabire telah disita polisi.


Saat ini penyidik juga mendalami keterlibatan pelaku lain dalam kasus dugaan pembunuhan itu.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.id, penangkapan KW berdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode scientific crime investigation oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

Baca Juga: Kematian Dokter Spesialis di Papua Disebut Janggal, Keluarga Minta Perhatian Presiden Jokowi

Puslabfor memeriksa sampel air liur yang ditemukan di dada korban. Penyidik kemudian menemukan kecocokan data air liur di dada korban dengan air liur KW.

Diberitakan sebelumnya, dr Mawartih ditemukan tewas di dalam rumah dinasnya di Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (9/3/2023) lalu.

Pihak keluarga merasa kematian dokter spesialis paru Mawartih tidak wajar.

Ibunda dr Mawartih, Martawara, menyebut, terdapat sejumlah luka lebam dan patah tulang di tubuh mendiang putrinya.

"Ada banyak luka lebam di dada anak saya. Tulang rusuknya dan pergelangan tangannya patah, berdasarkan foto-foto dan bukti dari kedokteran yang diberikan kepada kami," kata Martawara, Selasa (14/3).

Sementara itu, polisi menyebut dokter Mawar ditemukan tewas dalam keadaan mulut mengeluarkan busa.

"Iya, memang benar ditemukan meninggal dalam keadaan mulut berbusa," kata Benny, Selasa (14/3).

Baca Juga: Menkes Janji Ungkap Penyebab Kematian Dokter Spesialis di Papua Secara Transparan: Tolong Bersabar



Sumber : Kompas TV/Kompas.id



BERITA LAINNYA



Close Ads x